Mohon tunggu...
ariel natanael
ariel natanael Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai Perkenalkan saya Ariel Natanael hobi saya suka membaca dan membuat artikel/ jurnal mengenai teknik sipil, keuangan, film, dsb. Jika berminat berdiskusi bisa email arielnatanael66@gmail.com terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Kampus Menjadi 'Penghukum' Bukan 'Penyembuh'

7 Maret 2024   09:34 Diperbarui: 7 Maret 2024   09:51 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kampus seharusnya menjadi tempat yang memberikan pembelajaran, pengembangan pribadi, dan kesempatan untuk mengatasi tantangan. Namun, dalam beberapa kasus, atmosfer kampus dapat terasa lebih seperti sebuah sistem penghukuman daripada lingkungan yang mendukung pertumbuhan.

Di banyak institusi pendidikan, aturan dan sanksi ditegakkan dengan keras, seringkali tanpa memperhatikan konteks atau kebutuhan siswa. Alih-alih mendorong pertumbuhan dan perubahan positif, pendekatan ini bisa merugikan siswa dan menghambat potensi mereka.

Konteks Penghukuman

Pendekatan penghukuman dalam konteks kampus seringkali termanifestasi dalam beberapa bentuk:

  1. Aturan yang Ketat: Banyak kampus memiliki aturan yang sangat ketat, bahkan untuk pelanggaran kecil. Ini dapat menciptakan atmosfer di mana siswa merasa terkekang dan takut membuat kesalahan.

  2. Sanksi yang Tidak Proporsional: Kadang-kadang, sanksi yang diberikan tidak sebanding dengan pelanggaran yang dilakukan. Ini dapat menciptakan ketidakadilan dan menyebabkan frustrasi di antara siswa.

  3. Kurangnya Pendekatan Restoratif: Seringkali, kampus kurang memperhatikan pendekatan restoratif dalam menangani konflik atau pelanggaran. Sebagai gantinya, mereka cenderung mengandalkan hukuman tradisional seperti larangan atau hukuman fisik.

Dampak Negatif

Pendekatan penghukuman ini dapat memiliki dampak negatif yang signifikan:

  1. Menghambat Pertumbuhan: Siswa mungkin merasa takut untuk bereksperimen atau mengambil risiko karena takut dihukum. Ini dapat menghambat perkembangan kreativitas dan inovasi.

  2. Menimbulkan Stigma: Siswa yang sering mendapat hukuman atau sanksi dapat mengalami stigma dan merasa terisolasi dari komunitas kampus.

  3. Kehilangan Kepercayaan: Pendekatan yang keras terhadap penegakan aturan dapat menyebabkan kehilangan kepercayaan siswa terhadap otoritas kampus.

Menuju Lingkungan Pendidikan yang Sehat

Untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan mendukung, perlu ada perubahan dalam pendekatan terhadap penegakan aturan dan disiplin:

  1. Pendekatan Restoratif: Kampus harus mengadopsi pendekatan restoratif dalam menangani konflik dan pelanggaran. Ini melibatkan membangun kembali hubungan yang rusak dan memperbaiki dampak negatif dari tindakan tersebut.

  2. Pendidikan dan Pembelajaran: Daripada hanya memberikan sanksi, kampus harus melihat setiap kesalahan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh. Mendidik siswa tentang konsekuensi dari tindakan mereka adalah langkah penting dalam membentuk perilaku yang bertanggung jawab.

  3. Empati dan Pengertian: Penting bagi staf dan fakultas kampus untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh siswa mereka. Dengan mendengarkan dan memahami perspektif siswa, mereka dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung.

Kampus harus menjadi tempat di mana setiap individu merasa didukung, didengar, dan dihargai. Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih berorientasi pada penyembuhan daripada penghukuman, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih positif dan produktif bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun