Dengan menanam tanaman lokal ini, ketergantungan terhadap produk impor yang sering kali lebih rentan terhadap gangguan pasokan dapat dikurangi. Sebagai contoh, di masa pandemi COVID-19, ketika impor bahan pangan terganggu, produk-produk lokal seperti singkong dan jagung menjadi alternatif penting bagi masyarakat.
Selain meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan pangan lokal juga berkontribusi besar pada peningkatan kualitas gizi masyarakat. Berbagai jenis tanaman lokal, seperti kelor dan sorgum, diketahui mengandung nutrisi penting, termasuk vitamin, mineral, dan protein yang sangat baik bagi kesehatan. Budidaya pangan lokal ini berpotensi mengatasi masalah malnutrisi yang masih terjadi di banyak daerah di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan dan terpencil.
 Di Nusa Tenggara Timur, misalnya, tanaman kelor telah diupayakan sebagai sumber gizi tambahan bagi anak-anak yang mengalami gizi buruk, karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kemudahan budidayanya di iklim setempat.
Pentingnya pangan lokal juga berkaitan erat dengan keberlanjutan sumber daya genetik yang dimiliki oleh setiap varietas tanaman. Setiap jenis tanaman pangan lokal memiliki keunikan genetik yang sangat berharga dalam pengembangan pertanian di masa depan. Misalnya, varietas padi lokal seperti padi gogo, yang dapat tumbuh di lahan kering, sangat berguna dalam menghadapi ancaman kekeringan yang sering melanda beberapa wilayah di Indonesia.Â
Dengan memanfaatkan varietas ini, petani dapat mengurangi risiko gagal panen akibat perubahan iklim yang semakin tidak menentu. Selain itu, penelitian terhadap varietas tanaman lokal juga memberikan peluang bagi ilmuwan untuk mengembangkan benih-benih baru yang lebih tahan terhadap hama dan penyakit.
Lebih jauh, pengembangan pangan lokal memiliki dampak positif terhadap kesejahteraan ekonomi petani. Ketergantungan terhadap produk pangan impor sering kali membuat petani lokal terpinggirkan. Dengan membudidayakan dan mengembangkan produk lokal, petani memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendapatan mereka melalui pasar lokal yang lebih stabil.
 Sebagai contoh, program-program seperti "Bela Beli Pangan Lokal" yang digagas oleh pemerintah daerah di berbagai provinsi, bertujuan untuk memperkuat perekonomian lokal dan memberikan akses pasar bagi petani kecil. Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga menghidupkan kembali budaya pangan lokal yang kaya dan beragam di Indonesia.
Mendorong Konsumsi Berkelanjutan
Pentingnya mengapresiasi dan mengonsumsi pangan lokal perlu terus disosialisasikan agar menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari masyarakat. Mengonsumsi pangan lokal tidak hanya membantu ekonomi petani dan produsen lokal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan karena umumnya pangan lokal lebih segar dan alami.Â
Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari, banyak masyarakat yang lebih memilih produk impor yang dianggap lebih bergengsi, padahal sering kali memiliki jejak karbon lebih tinggi. Oleh karena itu, perubahan persepsi masyarakat terhadap pangan lokal sangat penting untuk dikedepankan.
Untuk meningkatkan apresiasi terhadap pangan lokal, perlu dilakukan edukasi mengenai manfaat pangan lokal baik dari segi kesehatan maupun lingkungan. Edukasi ini dapat dilakukan melalui program penyuluhan yang sistematis dan berkelanjutan. Misalnya, masyarakat perlu disadarkan bahwa pangan lokal cenderung lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan perjalanan jauh untuk distribusi, sehingga menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah.Â