Selain itu, pemerintah bisa memanfaatkan momen ini untuk memberikan update transparan tentang perkembangan IKN kepada masyarakat, menunjukkan kemajuan nyata yang telah dicapai dan tantangan yang masih dihadapi. Ini tidak hanya akan menjaga keterlibatan publik, tetapi juga menekankan bahwa pembangunan IKN adalah proses yang membutuhkan waktu, sumber daya, dan dukungan berkelanjutan dari seluruh bangsa.
Pada akhirnya, urgensi penyelenggaraan upacara kemerdekaan di dua tempat, Jakarta dan IKN, tampaknya lebih bersifat simbolis daripada substansial. Meskipun upaya untuk menegaskan posisi IKN sebagai ibu kota baru dapat dipahami, langkah ini juga menimbulkan berbagai pertanyaan tentang makna simbolisme nasional, efisiensi penggunaan anggaran, komunikasi politik, dampak sosial, dan keberlanjutan.Â
Dalam konteks Indonesia yang masih menghadapi berbagai tantangan sosial-ekonomi, keputusan untuk mengadakan upacara di dua tempat tampaknya belum sepenuhnya matang dan membutuhkan pertimbangan yang lebih mendalam. Lebih bijaksana jika pemerintah memprioritaskan penguatan fondasi IKN sebagai pusat pemerintahan baru melalui program-program yang lebih konkret dan partisipatif, sebelum mengalihkan upacara kemerdekaan ke sana