c. Sterilisasi
Setelah dipilih-pilih (di seleksi) kemudian akan mengalami sterilisasi. Sterilisasi itu sendiri merupakan segala kegiatan dalam kultur jaringan yang wajib dilakukan di tempat yang jauh dari jangkauan kuman atau bersih dari mikroorganisme (steril), tempatnya yaitu di laminar flow dan pastinya juga menggunakan alat-alat yang juga steril.Â
Sterilisasi  dilakukan terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dengan menggunakan etanol yang disemprotkan secara merata atau menyeluruh pada peralatan yang digunakan. Orang yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
d. Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul
Setelah dibersihkan oleh dari mikroorganisme, selanjutnya adalah tahap penggandaan. Di tahap ini, penggandaan bertujuan untuk menggandakan propagul atau yang biasa dikatakan bahan tanaman, propagul yang diperbanyak seperti tunas, dan juga memeliharanya dalam keadaan khusus, sehingga sewaktu-waktu bisa dilanjutkan untuk tahap berikutnya.Â
Dalam proses ini, penggandaan dilakukan dengan cara merangsang terjadinya pertumbuhan tunas cabang dan percabangan aksiler atau merangsang terbentuknya tunas pucuk tanaman secara adventif, baik secara langsung maupun melalui induksi kalus terlebih dahulu.
e. Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar
Setelah proses penggandaan ada proses berikutnya, yaitu pemanjangan atau pertumbuhan. Tujuannya tahap ini adalah untuk membentuk akar dan ujung tanaman yang kuat sehingga dapat bertahan hidup hingga akan dipindahkan dari lingkungan in-vitro ke lingkungan luar.Â
Pada tahap ini, kultur jaringan pada tanaman akan memperoleh ketahanannya terhadap pengaruh lingkungan, sehingga siap untuk diaklimatisasikan. Aklimatisasi adalah proses adaptasi atau penyesuaian planlet dari kondisi mikro di dalam media botol (heterotrof) ke kondisi lingkungan luar (autotrof). Â
Tunas-tunas yang dihasilkan pada proses penggandaan, selanjutnya akan di pindahkan ke media lain untuk perpanjangan tunas. Media yang digunakan untuk perpanjangan tunas mengandung hormon sitokinin yang sangat rendah atau dapat dibilang tanpa hormon sitokinin. Tunas-tunas tersebut dapat dipindahkan secara individu atau berkelompok.Â
Perpanjangan tunas yang dilakukan secara berkelompok akan lebih ekonomis daripada perpanjangan tunas yang dilakukan secara individu. Setelah tunas tumbuh cukup panjang, tunas tersebut dapat diakarkan. Pemanjangan tunas dan pengakarannya dapat dilakukan secara langsung atau secara bertahap, yaitu setelah dipanjangkan baru diakarkan.