Mohon tunggu...
Ariel Ariel
Ariel Ariel Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Darurat dan Pengembangan RPP Kurikulum 2013

7 Juli 2024   11:51 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Latar belakang

Implementasi kurikulum sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran dan pengembangan kompetensi siswa, namun seringkali terganggu oleh bencana alam, krisis kesehatan, atau konflik sosial. Konsep "kurikulum darurat" muncul untuk menjaga kontinuitas pendidikan dalam situasi darurat. 

Selain itu juga, Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam Kurikulum 2013 di Indonesia menjadi krusial sebagai panduan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Dengan dinamika kebutuhan pendidikan, pengembangan RPP harus menyesuaikan dengan konteks pembelajaran yang beragam. Materi ini akan membahas pengembangan kurikulum darurat dan pengembangan RPP Kurikulum 2013.

B. Pengertian kurikulum darurat

Menurut Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2791 tahun 2020 Kurikulum Darurat adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan rambu rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing satuan pendidikan di masa darurat. 

Masa darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah Corona Virus Disease (COVID-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi bencana alam, huru-hara dan sebagainya. Kurikulum darurat adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat.

Kurikulum darurat memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi diatanranya:

1. Proses pembelajaran intra-kurikuler di SD bersumber pada tema yang kompetensi dasarnya lebih esensial.

2. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran peserta didik aktif, kreatif, inovatif dalam memaksimalkan tumbuhnya keahlian kritis, kreatif, komunikatif serta kolaboratif.

3. Pendidik menerapkan prinsip kalau siapa saja merupakan guru, peserta didik dan dimana saja merupakan kelas.

4. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi serta daya guna pembelajaran.

5. Belajar dirumah lebih menitik beratkan pada kecakapan hisup, penguatan nilai individu ataupun akhlak.

6. Mengedepankan pola interaksi seta komunikasi yang positif antar guru dan peserta didik serta otang tua/wali.

Akan tetapi di dalam kuirkulum darurat COVID-19 ini pula terdapat kelebihan serta kelemahan, diantaranya :

1. Kelebihan:

a). Dengan desain pembelajaran yang dibuat secara daring menggunakan media berbasis internet bermanfaat bagi seluruh pihak upaya melek terhadap Teknologi Informasi.

b). Memiliki keterampilan Teknologi Informasi akan membimbing guru untuk lebih inovatif dalam pembelajaran di masa depan.

2. Kekurangan:

a) Karena semuanya berbasis internet, maka seluruh pihak membutuhkan peralatan teknologi yang cukup untuk melaksanakan pembelajaran dengan baik. Pada saat yang sama, tidak semua memilikinya. Hal ini menjadi penghambat keberlangsungan proses pembelajaran.

b) Memerlukan biaya lebih untuk penggunaan kuota, meskipun ada program bantuan, tidak seluruh pihak menerimanya.

C. Implementasi kurikulum darurat

Beberapa pengimplementasian kurikulum darurat COVID-19 pada sekolah diantaranya sebagai berikut :

a) Sekolah menerapkan 2 kegiatan proses pembelajaran yaitu dengan 50% luring dan 50% daring

b) Ketika pembelajaran luring (tatap muka) siswa diwajibkan menaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak

c) Ketika pembelajaran dilakukan secara daring, siswa dapat menggunakan zoom sebagai alternatif pembelajarannya

d) Sekolah mewajibkan beberapa aplikasi yang harus digunakan dimasa pandemi sebagai alat pembelajaran diantaranya yakni Goole Clasroom (GCR), WhatsApp, Google meet, Zoom, Quizizz, dll.

D. Pengembangan rpp pada kurikulum 2013

Pengembangan RPP berdasarkan kurikulum 2013 dapat dilakukan oleh guru secara mandiri atau berkelompok di sekolah/madrasah dan dikoordinasi, difasilitasi serta disupervisi oleh kepala sekolah/madrasah.

Adapun langkah-langkahnya dalam pengembangan RPP berdasarkan kurikulum 2013, sebagai berikut:

a) Memilih KD dan mengkaji silabus

b) Menjabarkan KD ke dalam Tujuan dan Indikator Pembelajaran

c) Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

d) Memilih metode dan media (perangkat) Pembelajaran

e) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

f) Pengembangan Jenis Penilaian

Daftar pustaka

Jarwandi, M.Pd, Dr. Heldy Ramadhan Putra P., M.Pd. (2023). Kurikulum Darurat Masa pandemi. Lombok: Yayasan Hamjah Diha.

Eci Sriwahyuni. (2015). Pembelajaran Bahasa Inggris Berdasarkan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 di Kelas VII MTS Negeri Padang Luar, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam volume 3 no 2.

E. Kosasih. (2018). Strategi Belajar dan pembelajaran. Bandung: Yrama Widya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun