Mohon tunggu...
Ariel Narendra
Ariel Narendra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Masih belajar dalam menulis

Optimistic - A Digital Marketer, Supply Chain Enthusiast, Automotive blogger.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Truk Kontainer Sering Kecelakaan?

24 Oktober 2021   21:21 Diperbarui: 25 Oktober 2021   22:59 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecelakaan. sumber foto: prfmnews.id

Pada saat ini kita sering melihat bahwa truk kontainer atau truk tonase yang tinggi sering mengalami insiden kecelakaan yang mengakibatkan kerugian secara materiil dan imateriil serta sering juga memakan korban jiwa dari kendaraan lain yang tertimpa.

Sebelumnya, ramai dibicarakan di akun media sosial bahwa ada kecelakaan di tol padalarang KM 92 yang menewaskan seorang direktur yaitu pak Yan Bastian dari PT. Indomarco Prismatama (indomaret)  yang diakibatkan oleh truk kontainer yang terguling dan menimpa mobil SUV Hyundai Palisade yang kebetulan dikendarai oleh beliau. Truk tersebut merupakan truk tronton yang membawa kontainer atau peti kemas yang  memiliki berat dengan perkiraan sekitar 1-2 ton atau lebih. 

Kenapa itu bisa terjadi?

Telah diketahui muatan dari kontainer bertonase tinggi yang berwarna hijau tersebut adalah berisi botol air mineral yang bebobot kurang lebih dari 2 ton. 

Pada dasarnya jalan tol Cipularang KM 92 melalui bukit dan lembah sehingga kontur jalan nya menurun, jadi setiap kendaraan harus mengurangi kecepatannya agar tidak oversteer saat melewati jalan menurun dan pihak Jasa Marga sudah memberikan rambu untuk segera awas saat jalan menurun. 

Namun sepertinya truk tronton hijau itu melaju sangat cepat dan hilang kendali saat jalan menurun sehingga truk tersebut menabrak beton pembatas jalan sebelah kanan dan efek dari itu kontainer pun terguling melintang dari jalur sebelah kiri (jalur lambat) dan kebetulan ada sebuah mobil SUV yang sedang overtaking dari sebelah kiri dan untuk menghindari truk yang akan terguling namun naasnya malah tertimpa kontainer dan membuat mobil tersbut ringsek tepat pada bagian kabin mobil.

dalam kejadian tersebut

Akan tetapi supir dan kru truk tersebut dilaporkan melarikan diri dan tak bertanggung jawab atas insiden yang terjadi yang tentunya kecelakaan tersebut hasil dari truk itu sendiri, di dalam mobil SUV tersebut juga sudah memakan korban yang ternyata pengemudi yang membawa 7 orang anggota keluarganya.

Analisa saya untuk hal ini

Dalam analisa yang saya dapat dari ilmu rantai pasok bahwa perusahaan logistik memakai manajemen SOP yang diterapkan untuk pengiriman barang yang ditujukan untuk armada truk yang dipakai, dengan tujuan untuk penggunaan waktu yang efisien, efisiensi dari biaya pengiriman, dan meminimalisasi bahaya terhadap lingkungan.

Namun perusahaan logistik sering luput dalam hal meminimalkan aspek bahaya terhadap lingkungan, dengan ini pihak manajemen dari perusahaan hanya menggunakan aspek dari efisiensi penggunaan truk, yang dimaksud efisiensi pada penggunaan truk adalah pihak manajemen dari jasa pengiriman membuat SOP sedemikian rupa agar sopir hanya memperhatikan waktu, uang, dan tempat saja sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal dan barang lekas sampai. Sehingga truk rentan mengalami kecelakaan karena tidak maksimal dalam menerapkan ilmu manajemen transportasi logistik.

Apa penyebab kejadian tersebut dari pandangan ilmu logistik?

Ilustrasi manajemen transportas. Sumber foto: redbirdlogistic.com
Ilustrasi manajemen transportas. Sumber foto: redbirdlogistic.com

Dalam hal ini ada beberapa penyebab yang tak lain adalah masalah dari manajemen transportasi perusahaan logistik yang akan dijelaskan beserta dengan 4 metode dalam ruang lingkup manajemen transportasi yaitu :

1. Driver Management

Atau bisa disebut dengan manajemen pengemudi, dalam hal ini dibutuhkan dalam pengiriman barang dengan ini adalah sopir truk belum memiliki skill yang baik dalam mengemudi truk tonase tinggi ini diakibatkan dari pihak manajemen perusahaan belum memahami attitude dari sopir, apakah memiliki sifat yang defensif (sheep driver) atau yang agresif (wolf driver) dalam mengemudikan truk.

Kita pernah mendengar bahwa beberapa supir dengan sengaja tidak memakai engine break dan mengandalkan pengereman mekanikal pada saat jalan menurun dengan alasan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, padahal hal inilah yang sering mengakibatkan kecelakaan. Dengan tingginya angka kecelakaan dan mengakibatkan besarnya cost recovery dalam setiap insiden kecelakaan. 

Manajemen pengemudi terdapat aspek-aspek yang perlu diterapkan; yang pertama adalah proses Recruitment, dalam hal ini peran HR dalam menyeleksi supir truk untuk melihat pengalaman dan latar belakangnya, sikap dan pola pikir, dan melakukan masa percobaan (probation) sehingga perusahaan mendapat supir yang sesuai dengan standar perusahaan. 

Yang kedua adalah manajemen perjalanan, dengan memperhatikan aspek pada jam kerja supir truk dan pemetaan jalan berbahaya dalam hal ini adalah jalan yang menurun, dengan ini pihak supir tidak kelelahan atau overworked dan awas pada jalan yang menurun. 

Driver Management mungkin adalah yang paling penting dari semua aspek manajemen transportasi karena dalam insiden kecelakaan ini sopir truk adalah yang paling bertanggung jawab. Maka dari itu perusahaan harus memastikan manajemen harus dibuat untuk memenuhi beberapa aspek yang disebut diatas.

2. Utilization Management

Disebut juga sebagai manajemen utilitas, dalam hal ini armada truk dibebankan untuk memberikan revenue yang menguntungkan       bagi perusahaan. Perusahaan biasanya menerapkan manajemen utilitas untuk memaksimalkan semua hal baik dari muatan kontainer, jarak tempuh, dan income yang akan diperoleh. 

Namun dari sini perusahaan terkadang terlalu fokus dalam hal ultilisasi income yang mengakibatkan muatan yang melebihi standar angkut truk dan kontainer dan berikutnya adalah truk dipaksa untuk beroperasi sampai perusahaan mencapai break even point yang mengakibatkan truk mengalami kerusakan. Hal- hal yang perlu dikontrol dalam utilization management yaitu dengan metode: kontrol untuk utilitas income, kontrol untuk utilitas jarak tempuh, dan yang terakhir adalah kontrol untuk utilitas base on driver dan base on truck.

3. Maintenance Management

Atau dikenal sebagai manajemen perawatan, dalam hal perawatan sangat diperlukan bagi setiap armada truk yang akan digunakan.     Misalnya rem pada truk sudah haus dan harus diganti akan tetapi demi efisiensi operasional rem dipaksa untuk bekerja lebih lama       lagi, itu akan mengakibatkan rem akan mengunci atau loss pada saat digunakan sehingga mengakibatkan kecelakaan. 

Yang harus diperhatikan dalam hal manajemen perawatan agar armada tetap prima adalah dengan melakukan perawatan rutin yaitu preventif atau regular dan melakukan breakdown maintenance jika truk sudah menempuh ribuan KM. dengan ini semua perawatan akan terjadwal dan terhindar dari kecelakaan.

4. Transportation Management System

Disebut sistem manajemen transportasi, sistem ini dibuat untuk memonitoring setiap kegiatan yang dilakukan oleh armada truk mulai dari keluar-masuknya muatan sampai perjalanan pengiriman barang. 

Perusahaan logistik terkadang tidak memakai sistem ini karena tidak mau ribet dan tidak mau mengeluarkan biaya dan SDM untuk sistem operasi tersebut, sehingga semua planning dari manajemen  itu diserahkan pada pihak armada sehingga sopir truk lah yang memegang kendali dalam pengiriman barang. Ini akan sangat bahaya jika sopir tidak peduli pada pelaporan data dan yang penting barang sampai, bisa sang sopir memutuskan sendiri untuk mengambil langkah jika ada kendala dalam pengiriman. 

Yang seharusnya perusahaan logistik perhatikan pada sistem logistik agar berjalan dengan baik adalah; truck planning, laporan utilitasi driver and truck, maintenance management, dan proses surat jalan (POD). sehingga dengan adanya sistem transportasi yang diterapkan untuk pengiriman akan lebih terencana dan terpantau oleh manajemen perusahaan. 

Dan dari semua metode yang dijelaskan di atas disimpulkan bahwa pentingnya setiap perusahaan logistik menerapkan manajemen transportasi agar setiap armada truk yang digunakan tidak hanya menguntungkan dan cepat sampai melainkan bisa meminimalkan kecelakaan dan dampaknya bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun