Mohon tunggu...
Ariel Fernandez
Ariel Fernandez Mohon Tunggu... Mahasiswa - an University student

Politics and law

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Ada Apa dengan 1 dan 3? Kenapa Sulit Menerima Kekalahan?

26 Februari 2024   10:02 Diperbarui: 26 Februari 2024   10:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini kita mendengarkan isu bahwa paslon 01 dan 03 mengajukan hak angket DPR atas dugaan kecurangan PEMILU 2024.

Saya juga baru tahu dengan istilah hak angket DPR. Sebenarnya kenapa sampai terjadi seperti ini pasca PEMILU? bukankah hasil real count sudah jelas yang sudah di publikasikan oleh KPU dari berbagai media massa lokal. kenapa paslon 01 dan 03 sulit menerima hasilnya? 

PDI Perjuangan dan PPP, yang merupakan partai pengusungnya di DPR, diminta oleh Ganjar Pranowo untuk menggunakan hak interpelasi sebelum hak angket. Ganjar menyatakan bahwa salah satu cara untuk meminta KPU dan Bawaslu bertanggung jawab atas kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dalam pemilihan presiden 2024 adalah dengan menggunakan hak angket.

Sumber: CNN Indonesia
Sumber: CNN Indonesia

Anies Baswedan menyambut baik langkah Ganjar ini. Dia mengatakan, "Kami yakin bahwa Koalisi Perubahan, Partai NasDem, PKB, dan PKS akan siap untuk bersama-sama. Pendamping Anies, Muhaimin Iskandar, masing-masing mengangguk setuju. "Siap, tiga partai yang solid, bukan hanya PKB,".

Namun, partai yang mendukungnya belum menerima satu suara. Menurut Muhammad Kholid, juru bicara PKS, partainya akan mempertimbangkan hak angket bersama dengan partai koalisi lainnya.
Ini juga untuk Partai NasDem: "Mungkin hak angket dilakukan. Tapi, kalau untuk NasDem, kita menunggu instruksi dari Ketua Umum

Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka, cawapres nomor urut 02, memberikan kesempatan kepada Ganjar untuk menggunakan hak angket "Ya, dilihat dulu (Pak Ganjar mengajukan) Ya, Monggo". 

"Buktikan dulu kecurangannya apa? Apakah tidak sebaiknya diselesaikan melalui mekanisme yang diatur dalam UU Pemilu? Kan ada Bawaslu. Bukankah penyelenggara pemilu ini juga produk dari DPR RI?" kata Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Sumber: Suara.com
Sumber: Suara.com

Kekalahan adalah hal yang tidak nyaman untuk dirasakan. Merasa kesal, marah, atau kecewa adalah hal yang normal.
Ini karena ada hubungannya dengan kesadaran hidup seseorang. 

Secara keseluruhan, kekalahan tidak menyenangkan. Nilai kita untuk bertahan hidup berasal dari zaman kuno. Untuk bertahan hidup, kita harus melawan orang lain. Insting itu tetap ada meskipun kita berkembang.

Sering terjadi pada anak kecil ketika mereka hanya ingin menerima kenyataan bahwa mereka menang. Pikiran seperti ini biasanya akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Seseorang berpikir tentang dirinya dengan cara ini untuk menghindari rasa tidak percaya diri. Akibatnya, mereka lebih suka menyalahkan keadaan daripada berpikir tentangnya.

Ini timbul dari konsep diri yang rapuh, ketika ini terjadi orang berkompetisi hanya untuk menang. Beda dengan orang yang percaya diri mereka akan menang atau kalah akan lebih bisa menerima keadaan itu. Mengakui kekalahan memerlukan kekuatan emosional dan keberanian yang tinggi. Mereka yang tidak mau menerima kekalahan, belum sampai pada tahap itu.
 
Karena itu, sangat penting untuk mengajarkan anak konsep menang dan kalah sejak dini, mulai dari permainan sederhana yang mengajarkan mereka untuk berkonsentrasi pada proses daripada kemenangan.

Dan disini saya merasa bahwa capres dari 01 dan 03 karena pada sebelumnya mereka selalu mendapatkan kemenangan bahkan kemenangan yang beruntun pada pertarungan PEMILU  dan PILKADA yang sebelumnya. Ganjar pranowo capres dari 03 pernah menduduki kursi DPR RI 2 Periode (2004-2013) dan menjabat Gubernur Jawa tengah 2 Periode (2013-2023). 

Anies Rasyid Baswedan capres dari 01 juga pernah menjadi salah satu Rektor di Universitas Paramadina (2007-2015) dan Menteri pendidikan dan kebudayaan (2014-2016) serta menjabat Gubernur DKI Jakarta (2017-2022). Yang kalau menurut logika dan psikologi mereka berdua memang agak sulit menerima kekalahan setelah kemenangan beruntun yang dicapai. 

Apalagi Ganjar Pranowo, mantan gubernur Jawa Tengah yang kalah telak dalam pemilihan provinsi Jawa Tengah, memang agak sulit menerima kenyataan itu. Dan paslon 01 dan 03 sepakat untuk mengajukan hak angket DPR atas dugaan kecurangan di PEMILU 2024. 

Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menunggu hasilnya untuk mewujudkan Indonesia yang tentram dan maju. Setiap paslon pasti akan melakukan yang terbaik untuk negara ini, dan biarkan rakyat memutuskan ke mana arah Bangsa ini.

Sumber: CNBC Indonesia
Sumber: CNBC Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun