Sering terjadi pada anak kecil ketika mereka hanya ingin menerima kenyataan bahwa mereka menang. Pikiran seperti ini biasanya akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Seseorang berpikir tentang dirinya dengan cara ini untuk menghindari rasa tidak percaya diri. Akibatnya, mereka lebih suka menyalahkan keadaan daripada berpikir tentangnya.
Ini timbul dari konsep diri yang rapuh, ketika ini terjadi orang berkompetisi hanya untuk menang. Beda dengan orang yang percaya diri mereka akan menang atau kalah akan lebih bisa menerima keadaan itu. Mengakui kekalahan memerlukan kekuatan emosional dan keberanian yang tinggi. Mereka yang tidak mau menerima kekalahan, belum sampai pada tahap itu.
Â
Karena itu, sangat penting untuk mengajarkan anak konsep menang dan kalah sejak dini, mulai dari permainan sederhana yang mengajarkan mereka untuk berkonsentrasi pada proses daripada kemenangan.
Dan disini saya merasa bahwa capres dari 01 dan 03 karena pada sebelumnya mereka selalu mendapatkan kemenangan bahkan kemenangan yang beruntun pada pertarungan PEMILU Â dan PILKADA yang sebelumnya. Ganjar pranowo capres dari 03 pernah menduduki kursi DPR RI 2 Periode (2004-2013) dan menjabat Gubernur Jawa tengah 2 Periode (2013-2023).Â
Anies Rasyid Baswedan capres dari 01 juga pernah menjadi salah satu Rektor di Universitas Paramadina (2007-2015) dan Menteri pendidikan dan kebudayaan (2014-2016) serta menjabat Gubernur DKI Jakarta (2017-2022). Yang kalau menurut logika dan psikologi mereka berdua memang agak sulit menerima kekalahan setelah kemenangan beruntun yang dicapai.Â
Apalagi Ganjar Pranowo, mantan gubernur Jawa Tengah yang kalah telak dalam pemilihan provinsi Jawa Tengah, memang agak sulit menerima kenyataan itu. Dan paslon 01 dan 03 sepakat untuk mengajukan hak angket DPR atas dugaan kecurangan di PEMILU 2024.Â
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama menunggu hasilnya untuk mewujudkan Indonesia yang tentram dan maju. Setiap paslon pasti akan melakukan yang terbaik untuk negara ini, dan biarkan rakyat memutuskan ke mana arah Bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H