Ah singkong proteinnya rendah, ah singkong tidak ada gizinya, ah tidak bisa dibuat pulen, ah tidak enak rasanya
Ah kita kalah sama kucing, kucing aja bentuk makanannya macam-macam, ada yang bentuk ikan, bentuk bintang, bulan dan lain-lain :- (intermezo)
Balik lagi, dapatkah bahan-bahan pangan lokal ini kita sajikan menjadi bentuk yang menyerupai beras, baik dalam tampilannya maupun rasanya dan nilai Gizinya? secara logis jawabanku adalah "BISA"
Pertama
Konsep  dasarnya adalah bentuk beras yang lonjong kecil merupakan "Casing" dengan struktur yang ketika dimasak akan menhasilkan rasa pulen seperti beras;
Konsep kedua adalah isi dari "Casing" ini merupakan nilai Proksimat (Gizi) yang diperlukan konsumen, Ah berarti bisa bermacam-macam tergantung kebutuhan gizi konsumen, bagus dong.
Konsep berikutnya adalah Bahan "Casing" yang murah dan melimpah
Konsep keempat adalah sumber proksimat yang mudah didapat dan murah
Konsep terakhir adalah teknologi prosesingnya
Bahan untuk "Casing" seperti apa sih yang bisa dipakai? Singkon, Jagung, Uwi, Gembili, Porang, suweg, iles-iles, walur, seluruh bahan nabati yang berserat tinggi bisa di pakai sebagai "Casing" pokok dalam pembentukan beras. Namun terkadang bahan bahan ini rapuh, tidak bisa terikat dengan erat antar partikelnya . Tenang mas .... ada perekat alami, pakai tepung sagu
Setelah bahan "Casing" didapatkan, maka yang dipikirkan adalah Nilai Gizi (proksimatnya). Tenang pak.. Kita punya kelor yang banyak mengandung Vitamin B6, Vitamin B2, Vitamin C, Vitamin A, zat besi, dan Magnesium. Vitamin B9 juga bisa kita dapatkan dari Bekatul, Lalu Proteinnya bagaimana? hehehehe