Sebuah judul dari artikel CNBC "
98% Warga RI Makan Beras, Harga Mahal-Bikin Miskin Tetap Beli" menggelitik pojok kepalaku. Berita CNBC
Timbul bermacam pertanyaaan;
Mengapa harus selalu makan beras?
Apakah tidak ada bahan makanan lainnya?
Mengapa beras harus mahal? Â Apa beras sudah menjadi barang langka?
Mengapa tidak makan singkong, jagung, gembili, uwi, sagu ?
Indonesia Negara Agraris dan Maritim, itu yang diajarkan semenjak "makan bangku sekolah", Tanah air ini kaya raya. Tapi mengapa?
Meski sudah makan singkong sepiring, kalau belum ketemu makanan yang kecil-kecil bentuknya lonjong dan pulen, alias nasi, "RASANYA BELUM MAKAN". Ah... berarti psikologis sudah mempengaruhi naluri untuk makan nasi.
Lalu..
Apakah beras hanya bisa dihasilkan dari bulir-bulir padi? kenapa tidak Getuk dibuat berbentuk beras? atau tiwul dibentuk seperti beras yang pulen kalau dimakan. Banyak yang akan kontra dengan berbagai alasan.