Dengan nilai-nilai yang dimiliki, guru penggerak harus dapat menjalankan perannya sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat merancang pembelajaran berdiferensiasi yang dapat memenuhi kebutuhan belajar murid. Guru harus reflektif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan untuk kemudian kreatif dan inovatif dalam menemukan cara dan mendesain ulang pembelajaran yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan belajar murid.
Pembelajaran berdiferensi ini juga harus menjadi bagian dari visi keberpihakan guru terhadap murid. Visi yang disusun berdasarkan keberpihakan pada murid harus bisa menjadi prakarsa perubahan di lingkungan dan komunitasnya sehingga dapat terwujud pembelajaran yang berpihak pada murid, yaitu pembelajaran yang dapat membantu murid memenuhi kebutuhan belajarnya.
Pembelajaran berdiferensi yang diterapkan akan menimbulkan suasana kelas yang kondusif karena membuat murid merasa dihargai, diperhatikan dan menjadi bagian dari kelas dan sekolahnya. Murid sendiri yang menentukan kebutuhan belajarnya dan guru memfasilitasinya. Situasi seperti ini akan menumbuhkan budaya positif di sekolah.
Sebagai penutup, pembelajaran berdiferensiasi merupakan bentuk nyata keberpihakan guru pada murid, yaitu bagaimana guru mengimplementasikan filosofi pendidikan yang berpihak pada murid dengan memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H