Mohon tunggu...
Arief Sofyan Ardiansyah
Arief Sofyan Ardiansyah Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hiduplah dengan senyuman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Logika Sesat Anti Syiah

21 Oktober 2015   10:14 Diperbarui: 8 Juli 2017   15:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Logika merupakan alat dasar yang kita gunakan untuk mampu berpikir jernih dan menilai masalah. Logika akan membantu kita menentukan sikap dan tindakan untuk menanggapi informasi yang kita dapatkan. Berpikir menggunakan logika juga diajarkan oleh Islam.

Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (Al Hasyr 21)

Ada sebuah penjelasan mengenai logika yang menarik yang saya ambil dari kompasiana.

Logika adalah Ilmu tentang Argumen. Tujuan dari Logika adalah membangun metode-metode bagaimana mengkontruksikan argumen kita sendiri dan juga bagaimana menganalisa argumen orang lain.

 (sumber : http://www.kompasiana.com/koleksi/apa-itu-logika-ada-hal-hal-di-luar-logika-kita_552888e2f17e614a5d8b4597)

Analisa logika didasarkan pada argumen yang dibangun oleh seseorang untuk menjelaskan sesuatu. Misalnya, kita gunakan contoh sederhana,

Premis 1 : Manusia pasti mati

Premis 2: Penulis adalah manusia

Kesimpulan : Penulis pasti akan mati

Kesimpulan didasarkan pada pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya, yaitu kepastian bahwa semua orang pasti mati. Keyakinan ini timbul karena selama ini tak pernah ditemukan adanya manusia abadi. Kalimat di atas benar karena telah melewati pembuktian. Argumen yang tak memenuhi persyaratan dan pembuktian dapat dianggap tidak sesuai logika, tak masuk nalar.

Dengan pengertian sederhana ini, mari kita analsis bersama argumen seorang yang mengaku Uztad yang membenci syiah.

Harus tetap waspada..!
Kalau ada musuh Islam di dalam Islam sendiri merekalah orangnya, yaitu orang-orang Syi'ah. Berwajah muslim tetapi bukan perilaku Islam... Orang Yahudi aja tidak ada membunuh orang Islam sebanyak yang dilakukan Syi'ah..... Disampaikan oleh : Ust. Dr. Khalid Basalamah MA

(sumber : https://www.facebook.com/groups/1582619382003923/?fref=ts)

Kalimat di atas mengajak pembacanya untuk membenci syiah, karena mereka berbahaya, dan banyak membunuh orang Islam. Kalimat yang sangat tegas dan disampaikan oleh seorang ustad, pewaris Rasulullah. Sampai di sini, argumen yang dibangun cukup meyakinkan, ditambah lagi melihat nama penulisnya yang sangat "arab" serta memiliki titel "MA". Banyak orang akan menganggap informasi yang terkandung dalam argumen ini benar.

Tapi nanti dulu, kita harus memastikan apakah ia lolos uji logika.

Argumen tersebut terdiri dari 3 premis/kalimat,

Premis 1: Kalau ada musuh Islam di dalam Islam sendiri merekalah orangnya, yaitu orang-orang Syi'ah.

Premis 2 : Berwajah muslim tetapi bukan perilaku Islam...

Premis 3 : Orang Yahudi aja tidak ada membunuh orang Islam sebanyak yang dilakukan Syi'ah

Kita dapat melihat, kalimat 1 mengatakan bahwa Syiah merupakan musuh Islam di dalam Islam. Artinya, Syiah merupakan bagian dari Islam, karena ia berada dalam bagian Islam. Syiah tak terpisah dari Islam.

Kemudian di kalimat ke-2 dijelaskan, syiah berwajah muslim tapi tak berperilaku Islam. Kalimat ini berkontradiksi dengan kalimat sebelumnya yang mengatakan bahwa Syiah merupakan bagian dari Islam.

Pada kalimat ketiga, kontradiksi semakin kuat, jika Syiah itu bagian dari muslim, bagaimana bisa mereka membunuh muslim? Bukankah itu artinya mereka melakukan bunuh diri?

Belum lagi jika tambahkan pertanyaan mengenai, kevalidan data. Berapa juta yang telah dibunuh yahudi dan berapa juta yang telah dibunuh syiah.

ORANG SYIAH ATAU AJARAN SYIAH

Kesalahan lain ada pada penggunaan kata orang syiah dan orang Yahudi. Orang syiah merujuk pada semua orang yang menganut syiah atau dianggap syiah. Orang yahudi juga merujuk pada orang yahudi secara keseluruhan, tak peduli anak-anak, dewasa, lansia. Kesalahan terletak pada menuduh semua orang itu melakukan pembunuhan terhadap orang Islam.

Jika ada satu orang yang menganut Syiah membunuh orang Islam, kesalahan tidak bisa ditimpakan pada seluruh orang Syiah. Kalo kita melakukan hal seperti itu, maka sama saja kita dengan oknum-oknum yang mendiskreditkan Islam dan menyamakannya dengan teroris.

Tidak semua orang syiah pembunuh dan pelaku pembunuhan lah yang disalahkan dan dipenjara. Begitu juga dengan yahudi, tak semua dari mereka mendukung penjajahan dan pembunuhan atas penjajahan Palestina.

Penggunaan kata "orang syiah" jga menunjukkan yang menjadi masalah bukanlah ajaran syiah, tapi lebih pada orang-orangnya. Hal ini sangat kontradikif, karena bukankah banyak orang Sunni di Indonesia yang korupsi, membunuh,memperkosa? Namun tak bisa kita katakan bahwa mereka melakukan itu karena itulah ajaran Islam Sunni.

 Lagipula, jika masalahnya ada pada ajaran syiah yang dianggap sesat, maka seharusnya ajakan yang muncul dari Uztad bukanlah untuk mewaspadai orang syiah, namun lebih pada ajakan untuk menciptakan dialog dan diskusi untuk meluruskan ajaran syiah.

Kesalahan penggunaan kata ini menunjukkan betapa argumen yang dibangun dalam rangka menyudutkan Syiah tidak sesuai dengan nalar/logika. Informasi yang cacat dan penuh dengan prasangka. Islam mengajarkan kita untuk menjauhi informasi seperti ini

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu“. (QS. Al Hujurat: 6).

TAMBAHAN

Penekanan pada orang fasik menunjukkan bahwa kita harus mengetahui darimana informasi berasal, siapa yang memberikan kita informasi tersebut dan darimana si pemberi informasi mendapatkan informasinya. Siapakah sang Uztad yang mengajak kita untuk melihat orang syiah sebagai pembunuh? BAgaimana riwayatnya? Apakah dia benar-benar Ustad? atau agen Mossad/CIA yang ditanamkan untuk menciptakan kebencian dalam umat Islam Indonesia, seperti Snouck Hurgronje, agen Kompeni Belanda yang menyusup ke Aceh dan menghancurkan Islam dari dalam.

Lalu, perintah untuk memeriksa dengan teliti juga diwajibkan kepada kita semua. Jangan hanya mempercayai informasi hanya dari satu sumber. Maka itu perbanyaklah membaca dan mencari tahu, sehingga kita bisa mengetahui informasi yang sebenarnya.

Janganlah kita menelan mentah-mentah semua informasi yang didapatkan, terutama informasi yang menyebarkan kebencian, permusuhan, peperangan. Nabi Muhammad saja hanya memerangi Quraisy hanya jika Quraisy memerangi Islam. Islam merupakan agama cinta damai, bahkan terhadap mereka yang non muslim dan pembenci Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun