Mohon tunggu...
arief rachman
arief rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UNJ

Keinginan saya untuk memperkenalkan psikologi lebih luas kepada masyarakat banyak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan bagi Anak dengan Diskalkulia

8 Juli 2021   15:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   19:39 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Satrianawati pada jurnalnya yang berjudul “Strategi Pembelajaran Bagi Anak Diskalkulia” tahun 2015, strategi untuk membantu anak dengan diskalkulia adalah dengan cara memberikan soal-soal secara bertahap dan berkelanjutan serta dibimbing dan dibiasakan memecahkan soal-soal matematika. Pemberian informasi dilakukan berulang – ulang agar tersimpan dalam memori jangka panjang anak. 

Selain itu, pemberian gizi yang cukup serta olahraga teratur juga dapat membantu tumbuh kembang anak dengan diskalkulia. Senam dengan gerakan calf pump atau pompa betis, dapat menarik otot dan saraf yang ada di bagian belakang tulang punggung sehingga anak akan lebih siap memperhatikan, siap berkonsentrasi, dan lebih waspada (Sa’adati, 2015).

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, dalam proses pembelajaran, anak dengan diskalkulia akan lebih terbantu jika dibimbing dengan baik dan benar. Bimbingan ini bersifat personal, karena menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anak. 

Lalu bagaimana proses belajar anak di sekolah? Tentu dibutuhkan tenaga ahli atau terlatih, untuk mendampingi anak dengan diskalkulia. Namun, hal ini masih sulit untuk diwujudkan. Kurangnya dana adalah faktor utama dari masalah ini, contohnya untuk memperkerjakan tenaga ahli atau terlatih untuk mendampingi anak dengan diskalkulia secara personal.

Temuan Kelompok Kami Di Lapangan

Seperti dalam studi kasus yang kelompok kami lakukan pada sebuah sekolah luar biasa di rawamangun mengenai anak diskalkulia. Pada wawancara yang kami lakukan kepada guru di slb tersebut, kami memfokuskan pembahasan dan wawancara pada anak kelas 4 yang menjadi siswa dalam sekolahan SLB di Rawamangun itu. Dalam wawancara tersebut didapatkan data anak diskalkulia ini sulit sekali untuk mengingat materi matematika, sehingga sekolah terkadang mengalami kesulitan untuk mengajarnya. 

Siswa tersebut juga mengalami hiperaktif yang juga menghalanginya dalam memberikan atensi terhadap guru yang mengajar disekolah. Dalam penuturan guru di sekolah SLB tersebut menyatakan bahwa mereka belum memiliki program khusus untuk anak-anak diskalkulia dan anak-anak diskalkulia tersebut mendapatkan pengajaran seperti siswa SLB lainnya. 

Meskipun begitu, sekolah tetap memberikan perhatian terbaik yang dapat diberikan seperti pemberian motivasi untuk anak agar mau belajar, serta memberikan tutoring secara khusus agar anak mudah dalam penyerapan materi yang diberikan sekolah. 

Berdasarkan wawancara yang dilakukan menurut guru tersebut hal itu cukup efektif, terutama karena anak-anak tersebut kebanyakan membutuhkan motivasi agar tidak merasa tertinggal dari teman-temannya yang lain. Data ini juga tidak dapat digeneralisasi karena hanya merupakan salah satu contoh sekolah dan data yang didapat penulis terbatas.

Saran-saran

Anak dengan diskalkulia membutuhkan pendampingan dari orang tua. Maka dari itu, peran aktif dari orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak dengan diskalkulia. Kenali lebih awal ciri – cirinya, lalu periksakan segera dan konsultasi kepada ahlinya. Jangan melakukan diagnosa sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun