Mohon tunggu...
arief rachman
arief rachman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa psikologi UNJ

Keinginan saya untuk memperkenalkan psikologi lebih luas kepada masyarakat banyak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan bagi Anak dengan Diskalkulia

8 Juli 2021   15:00 Diperbarui: 8 Juli 2021   19:39 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anggota Kelompok :

Arief Rachman Al Amin

M Achok Fadhila 

Muhammad Vanny

Definisi diskalkulia

Memiliki anak yang sehat dan pintar tentu merupakan impian semua orang tua. Namun, terkadang orang tua harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa anaknya mengalami gangguan dalam belajar. Salah satu gangguan yang mungkin dialami oleh anak adalah diskalkulia atau gangguan matematika. Menurut Sa’adati (2015), diskalkulia atau gangguan matematika adalah salah satu gangguan belajar. Gangguan matematika dikelompokkan menjadi empat ketrampilan, yaitu:

  • Keterampilan linguistik, yang berhubungan dengan pemahaman istilah matematika dan mengubah masalah tertulis menjadi simbol matematika.
  • Keterampilan perseptual, yaitu kemampuan mengenali dan mengerti simbol dan mengurutkan kelompok angka.
  • Keterampilan matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dasar dan urutan operasi dasar.
  • Keterampilan atensional seperti menyalin angka dengan benar dan mengamati simbol operasi.

Mengenali anak dengan diskalkulia sedikit lebih sulit dibandingkan gangguan belajar lain seperti disleksia. Salah satunya adalah karena pelajaran matematika yang sejak awal memang terbilang sulit, sehingga sebagian besar anak memang cenderung kesulitan. Gangguan ini juga sering kali tumpang tindih dengan gangguan lain yang berhubungan dengan defisit kognitif, misalnya autisme. 

Anak juga biasanya baru didapati memiliki gangguan diskalkulia ketika mulai aktif dengan aktivitas hitungan atau logika lain sehingga lebih banyak ditemukan ketika sudah mulai memasuki taman kanak – kanak ataupun sekolah dasar. Ciri dari gangguan ini adalah kesulitan dalam kemampuan dasar berhitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 

Kemampuan berhitung anak dengan diskalkulia akan lebih rendah daripada tingkat yang seharusnya dicapai berdasarkan usianya. Jangan sampai orang tua percaya bahwa anaknya mengidap diskalkulia padahal kesulitan berhitung yang dialami masih dalam tingkat wajar untuk usianya saat itu. 

Selain itu keterampilan lain seperti membaca, mengeja dan menulis harus berada pada tingkat normal sesuai umur, untuk memastikan tidak adanya gangguan belajar lain. Orang tua sebaiknya memeriksakan anaknya segera jika terdapat ciri – ciri dari gangguan belajar, agar dapat lebih dini diberikan intervensi yang sesuai.

Pendidikan bagi anak dengan diskalkulia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun