Memanfaatkan momentum bulan Ramadhan, banyak lembaga pendidikan baik formal maupun non formal menyelenggarakan berbagai macam kegiatan. Banyak kegiatan yang diselenggarakan, salah satunya adalah pesantren Ramadhan atau biasa disebut pesantren kilat.
Dinamakan pesantren kilat mungkin karena waktu penyelenggaraannya yang cukup singkat. Biasanya diselenggarakan dalam 7 hari, mulai dari jam 8 pagi sampai waktu sholat zuhur tiba. Selesai sholat berjamaah para peserta kembali ke rumah masing-masing.
Kegiatan pesantren Ramadhan di SMPN 17 Kota Bekasi merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun diselenggarakan. Seminggu memasuki bulan Ramadhan pesantren kilat langsung diselenggarakan. Pesantren kilat atau pesantren Ramadhan menjadi program kerja tahunan. Dimotori oleh guru-guru bidang study Pendidikan Agama Islam. Bekerja sama dengan Pembina kesiswaan dan OSIS serta berkoordinasi dengan bidang kurikulum. Pelaksanaan tahun ini berjalan lancar dan sukses sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kita ketahui bersama pada kurukulum 2013, mengedepankan penguatan pendidikan karakter peserta didik. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan kurikulum harus mengutamakan pencapaian dan  penguatan pendidikan karakter bagi para peserta didik.
Karakter religius, merupakan karakter yang harus ada dan melekat pada setiap peserta didik. Karakter ini menjadi karakter dasar bagi tumbuh kembang karakter karakter lain. Apabila karakter religius sudah melekat dan menjadi prilaku keseharian maka karakter lain akan mudah ditanamkan pada setiap peserta didik.
Pendidikan karakter diproyeksikan sebagai inti dari pendidikan nasional. Dalam hal ini pendidikan karakter religius, yakni membentuk manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Untuk itu, pendidikan karakter dapat dilaksanakan melalui empat strategi, yaitu: pertama, strategi inklusif dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran apapun ke dalam penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kedua, strategi budaya sekolah. Ketiga, strategi eksplorasi diri (self explorer). Dan keempat, strategi penilaian teman sejawat (peer group evaluation).
Seluruh peserta didik yang terlibat dalam kegiatan pesantren Ramadhan ini merasa sangat senang. Mereka mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan antusias. Mendengarkan, memperhatikan dan mempraktekan apa yang disampaikan oleh para penyaji materi.
Para penyaji materi pun menyampaikan materi tanpa kenal lelah. Sekalipun sedang berpuasa mereka sangat semangat menyampaikan materi yang sudah disiapkan. Bagi mereka menyampaikan ilmu agama merupakan kewajiban. Setiap kewajiban yang dijalankan akan mendapatkan imbalan pahala dan ridho dari Allah SWT.
Para penyaji materi sangat jeli dan memahami karakteristik para peserta yang merupakan siswa-siswi tingkat sekolah menengah pertama. Dengan menggunakan bahasa yang ringan, mereka menyampaikan materi. Sehingga materi dapat diterima dengan baik oleh para peserta. Tak jarang mereka pun kerap menggunakan bahasa yang sedang trend dikalangan anak-anak sekolah jaman sekarang.
Interaksi antara penyaji materi dengan para peserta sangat cair, menyenangkan dan mengembirakan. Sehingga para peserta merasa tidak bosan mengikuti kegiatan pesantren Ramadhan ini. Walaupun dalam kondisi sedang berpuasa, para peserta tetap mengikuti dengan penuh perhatian.Â
Tak ketinggalan para orang tua murid pun merasa sangat senang dengan kegiatan pesantren ramadhan ini. Mereka berharap setelah mengikuti kegiatan ini anak-anak mereka dapat lebih baik. Ada perubahan prilaku dan sikap menjadi lebih baik. Lebih rajin sholat dan mengaji. Lebih fokus belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Lebih santun kepada orang tua dan guru.
Tak ada yang dapat membanggakan orang tua dan guru selain anak-anaknya sukses, soleh/soleha dan bermanfaat bagi orang lain.
Bekasi, 31 Mei 2018
Penulis: Arief Purnama, SPd
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H