Mohon tunggu...
Arief Purnama
Arief Purnama Mohon Tunggu... Guru - Guru kampung

hanya dari seorang arief | tetap tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencegah dan Mengatasi Kecanduan Pornografi pada Anak

15 Maret 2018   21:31 Diperbarui: 16 Maret 2018   10:40 2660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: sleepjunkies.com

Bagian PFC inilah yang membedakan manusia dan binatang. Manusia memiliki otak dan PFC sementara binatang hanya memiliki otak saja.

Sebelum membahas bagaimana mencegah dan mengatasi kecanduan pornografi pada anak, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu ciri-ciri seorang anak yang sudah teradiksi atau kecanduan pornografi. 

Walaupun ciri-ciri yang dimaksud sangat sulit dilihat secara kasat mata, namun dari kebiasaan-kebiasaannya dapat kita curigai bahwa anak tersebut sudah teradiksi atau kecanduan. 

Antara lain adalah: suka menyendiri, berbicara tidak melihat mata lawan bicara, prestasi sekolah menurun, suka berbicara jorok, berperilaku jorok, suka mengkhayal jorok,  suka menonton bila dihentikan akan mengamuk (tantrum), berlama-lama di depan komputer atau handphone dan memasang kunci layar pada handphone.

Dari ciri-ciri diatas dapat kita pahami bagaimana kebiasaan- kebiasaan seorang anak yang dicurigai telah kecanduan pornografi. Bila kita sudah memahaminya mungkin tidak terlalu sulit untuk mencegah dan mengatasinya. 

Pada dasarnya seorang anak sangat mengetahui bahwa apa yang ia lakukan adalah salah, sehingga kegiatan melihat pornografi dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan diam-diam. 

Jika seorang anak sudah mengetahui bahwa kegiatannya itu salah namun ia masih saja melakukannya itu semata-mata karena rasa kecanduan yang sudah melekat dan sulit dihilangkan. 

Namun bukan berarti tidak mungkin. Bisa jadi ia ingin keluar dari lingkaran candu pornografi tetapi bingung atau tidak tahu harus bagaimana, sementara rasa kecanduan terus mengintainya. Disinilah peran orang tua harus dimulai.

Peran orang tua dalam membantu anak keluar dari lingkaran candu pornografi sangat dibutuhkan. Mulailah dengan mendekatkan diri kita pada anak, buka pembicaraan seputar apa yang menjadi kegemaran dan kesenangannya. Ciptakan suasana yang bersahabat. Jauhkan kesan otoriter orang tua kepada anak. Awali pertanyaan yang tidak langsung ke inti permasalahan. 

Tidak membuat kesan mengintrogasi. Sesekali selipkan pujian atas pembicaraan yang sudah berlangsung. Lanjutkan pembicaraan dengan menggiring anak pada inti permasalahan. 

Tidak mengancam karena akan membuat anak tidak jujur. Setelah anak bercerita apa adanya tentang apa yang ia sudah lakukan perihal pornografi, jangan menyalahkan. Boleh menegur setelah anak menerima dan memahami bahwa apa yang ia lakukan itu salah. Baik salah dimata agama, hukum dan norma susila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun