Mohon tunggu...
Arief Rachman
Arief Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

@ariefpokto Ariefpokto.com #aipTrip suka makan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Drama Mudik Penuh Trik

16 Juli 2017   09:06 Diperbarui: 16 Juli 2017   09:27 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mudik #AipTrip tahun ini agak berwarna. Karena rintangan yang dihadapi di jalanan.

Macet mudik dimulai dari KM 14 , merayaap

Ya seperti hiduplah, penuh halang rintangan dan cobaan. Terutama halangan kemacetan. Namanya juga mudik ya kaan ! Perjalanan mudik dimulai di Hari ke 2 Lebaran dari Jakarta menuju Kota Bandung.

Gerbang Cikarang Utama

Kirain kalau H+3 gak bakalan macet, eh ternyata kemacetan sudah dimulai di ruas Jalan Tol Cikarang dari KM 14, Macet, agak padat merayap bak pencernaan kurang serat. Pas lihat Google Maps, yaps, warnanya merah semua.

Diselamatkan Kontra Flow

Tapi Dewi Fortuna memberikan kesempatan saat masuk Gerbang Tol Cikarang, setelah menempelkan Kartu E-Toll, beruntung kita ada di lajur paling kanan. Ternyata rekayasa lalu lintas berupa Kontra Flow, yaitu satu lajur arus sebaliknya ke Jakarta dipakai untuk arus ke Bandung. Bhayy Maceet ! Mobil meluncur kencang di arus sebaliknya.Jangan lupa hidupkan lampu supaya mobil di arah sebaliknya bisa tahu bahwa kita ada di lajur mereka.

Parkir saja sulit

Drama Mudik pun berlanjut saat mau berhenti di Rest Area 39, mau masuk aja susah, apalagi cari parkir. Susah sekali Bah. Hal serupa terjadi di KM 57. Padahal perut udah dangdutan, bukan keroncongan lagi. Akhirnya dicoba di KM 72 setelah masuk ruas Tol Purbaleunyi. Parkiran padat, tapi berhasil menyelinap cerdik di depan mesjid. Mata langsung terpana pada RM Ibu H. Ciganea , yang ternyata penuh sesak saudara-saudara. Untung dengan pengalaman mamam di food court Jakarta , bisa dapat meja. Suasananya rada berantakan, karena volume pengunjung dan servis tidak berbanding lurus.

Biasanya pesan di meja pun harus dirubah dengan self service nongkrongin dapur. Iya, pesan dan nungguin ayam goreng di dapur. Ambil air sendiri. Haha seru juga.

Liat meja sebelah soalnya nunggu dilayani, gak dateng-dateng. Makanan ready, cepet banget habisnya. Lapar tingkat kabutaen Karawang soalnya.

Abis itu langsung cabut ke Bandung. Ruas jalan tol Purbaleunyi sih lancar. Sampe bandung langsung istirahat di rumah, karena besoknya ada acara halal bihalal keluarga besar.

Akhir-akhir ini mau ke Bandung macetnya memang disekitar Gerbang Tol Cikarang deh. Waktu tempuh Jakarta Bandung dan arah sebaliknya biasanya selama 3 jam , sekarang jadi 5-6 jam, bahkan kalau lagi apes bisa lebih lama. Macetnya di KM 40,30, berimbas ke arah Kota.

Penyebabnya misterius ! karena pas lewat, gak keliatan ada apa-apa. Soal ini akan dibahas di postingan berikutnya ya !

Keesokan harinya, Setelah acara halal bihalal, mau langsung berangkat ke Tasikmalaya, pas check twitter, google maps, denger radio , Nagreg masih macet. Berarti Bhayy ga lewat Nagreg.

Mau lewat Cijapati MLZ, karena setelah mendaki gunung, melewati bukit, pasti kena macet di Kadungora. Untung beberapa bulan lalu pernah lewat jalur Majalaya -- Garut- Tasikmalaya via Kamojang. Mau lewat situ lagi deh.

Dari Perempatan Carrefour jalan Soekarno Hatta Bandung ambil arah ke Jalan Ciwastra terus lurus via margahayu nanti ketemu daerah jalan Sapan menuju ke Majalaya.

Jalan Sapan yang banyak persawahan

Jalan Sapan ini terusan dari daerah Margahayu di Bandung, nanti bakal lewat jalan menuju Stadion Bandung Lautan Api yang baru, dan melewati area pabrik, di jalan banyak sekali persawahan. Nah kalau musim hujan dan banjir, pemandangan sawah hijau bakal berubah jadi kayak lautan jalau dilihat dari ruas tol Cileunyi.

Perjalanan menuju Majalaya lancar-lancar saja, tidak ada macet yang berarti. Setelah Kota Majalaya, naik terus ke Kecamatan Ibun, nah kita harus berhati-hati setelah Pasar Paseh Ibun , karena jalannya mendaki terus.

Banyak yg selfie di Kamojang Golden Bridge

Kalau mobil kurang fit , sebaiknya gak lewat sini. Karena tanjakannya curam, supir harus pandai mengendarai mobil di medan seperti ini. Sebelum Kamojang Hill Bridge yang warna kuning, diadakan simulasi buka tutup, supaya kendaraan dari dua arah bisa lewat secara bergantian. Ga separah buka tutup Puncak sih, tapi rada lumayan , karena kita posisinya mendaki. Selalu gunakan gigi 1 TemenAip kalau di daerah ini.

Mobil tidak fit mending lewat jalur lain


Pas lewat Jembatan Kuning besar dengan latar pemandangan yang indah agak kaget juga lihat banyak mobil berhenti, selain buat istirahat, ternyata buat selfie. Yap , karena pemandangannya bagus, banyak yang berhenti buat mengabadikan moment di tempat ini. Kepengen sih, tapi karena udah , skip aja.

Pantas banyak yg selfie, keren sih

Hahahaha. Langsung bablas melewati tanjakan terakhir yang lumayan panjang. Perjalanan melewati Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang sendiri adalah perjalanan yang menyenangkan dengan iklim dan pemandangan pegunungan.

Tanjakan terakhir harus diembat

Kalau ada waktu bisa mampir ke Kawah Kamojang dan beberapa tempat wisata lain seperti Penangkaran Elang , Kebun Mawar, kalau mau Camping juga ada areanya tersendiri. Tapi karena diburu waktu, mana sempat lah....

Ketemuan temen di Jalan Kamojang

Perjalanan diteruskan menurun melewati area hutan Pinus dan kebun sayur akhirnya sampai di Kampung Sampireun, resort danau dengan gubug-gubug yang pakai perahu itu. Lalu lewat resort Green kamojang yang relatif lebih baru. Dari situ sampailah di Samarang Garut.
Perjalanan ke Kota Garut relatif lebih lancar. Karena perut sudah dangdutan tingkat kecamatan mampirlah ke Bakso Parahyang di Jalan Ciledug.

Restoran ini penuh pakai banget. Karena banyak pemudik juga yang makan disana. Butuh waktu 40 menit sampai makanan disajikan di Meja. Voila ! Yamin Asin Bakso Babat dan Pangsit segera menghuni perutku.... Nyaman sekali rasanya.

Perjalanan dilanjutkan ke Tasikmalaya dengan aman, lancar , tentrem sampai masuk daerah Singaparna !! Ada rekayasa lalu lintas, membuat perjalanan bertambah selama 30 menit.. arrrgh !! mending cinta aja deh yang direkayasa , gak bikin macet...

Setelah itu lancar lagi deh masuk Tasikmalaya..

Musim Lebaran adalah Musim yang seru buat perjalanan, karena tantangannya yang berbeda. Sekarang mau kasi #AipTips dan Tricks secara umum untuk perjalanan di musim seperti ini :

 1. Cek kondisi kendaraan , pastikan semua dalam kondisi prima. Ban, Rem, mesin, dll. Masukin bengkel dulu deh buat perawatan, daripada mogok di jalan kan repot.

2. Selalu sediakan makanan dan minuman di jalan, karena kalau terjebak macet gak akan kelaparan

3. Selalu manfaatkan waktu ke kamar mandi. Setiap ada kesempatan, pipis aja, jangan nunggu mau ngompol. Manfaatkan fasilitas rest area ! Kalau di jalanan biasa, manfaatkan toilet Alfamart atau Indomaret. Biasanya toiletnya bersih. Lumayan sambil mengisi ulang persediaan cemilan di mobil.

4. Pakailah Kartu E-Toll !! Lumayan banget mengurangi masa mangatri di gardu toll. Percayalah. Sepadan banget kok. Selalu isi ulang lebih ! Kalau bisa Rp. 100.000 ke atas, buat cadangan, Uangnya gak hilang kok. Bisa dipakai belanja pulak.

 5. Buatlah playlist lagu buat perjalanan. selain bikin rileks, lumayan biat soundtrack kenangan mudik. Hiburan kaan.

 6. Sebelum berangkat pantau pergerakan lalu lintas di Google Maps dan Social media. Follow akun-akun yang memberitakan soal kondisi lalu lintas secara real time seperti @infoll @Lewatmana @pulkam @radioElshinta , jangan lupa berkontribusi ngetweet , bisa bantuin yang lain juga. Gunakan segala informasi untuk memutuskan lewat jalan mana ? Jangan malu bertanya pada pemudik lain, dan juga warga setempat.

7. Kalau ngantuk, mending istirahat deh. Beneran. Jangan dinego ulang soal keselamatan mah

 8. Nikmati perjalanan, kalaupun kena macet, yagimana lagi, kadang memang tidak bisa dihindari. Anggap aja piknik di jalan. Tinggal buka perbekalan kan.

Arus mudiknya memang sudah lewat, tapi tips nya masih bisa dipakai saat long weekend

Tetap berhati-hati di jalan raya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun