Mohon tunggu...
Arief Rachman
Arief Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - Suka jalan-jalan, makan-makan dan menonton film

@ariefpokto Ariefpokto.com #aipTrip suka makan suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Generasi Malas Konfirmasi

18 Juni 2017   09:01 Diperbarui: 18 Juni 2017   09:47 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika dikonfrontir soal kebenaran berita tersebut, jawabannya rata-rata gak tahu. Dapet dari grup sebelah. Tidak ada rasa tanggung jawab telah menyebar berita yang meresahkan.

Hello, zaman sekarang Ada Google kali. Kalau Ada berita yang yang kira-kira ga masuk akal, tinggal search. Bandingkan beberapa situs berita terpercaya dan kredibel. Lihat di TV. Tanya orang , dan banyak media lain yang bisa dijadikan sebagai pembanding. Cek Dan ricek ! Kroscek. Jadilah pengguna teknologi yang tidak hanya pintar, tapi juga bertanggung jawab. Janganlah malas untuk mengkonfirmasi. Janganlah jadi bagian penyebar hoax.

Satu lagi yang meresahkan adalah begitu mudah orang berkomentar negatif di social media orang lain. Misalnya di akun Instagram Artis yang sedang bermasalah. Dengan mudahnya orang mengomentari dengan kata-kata yang menyakitkan, menghina, membully dan sebagainya. MENGERIKAN ! Mentang-mentang tidak berjumpa langsung, para pengecut merasa berhak menghina orang lain di akun social medianya. Coba kalau di dunia nyata , saya jamin mereka tidak akan berani datang ke rumah orang, lalu menghina orang di rumahnya. Ga ada angin, gak ada hujan. Kenal juga nggak. Berani-beraninya menghina. Pasti disangka orang gila atau dijemput Pak Polisi.

"Ah , resiko jadi publik figur. Berani posting, harus berani juga dikomentari"

Begitu jawabannya.

Betul , posting di social media beresiko dikomentari orang. Tapi apakah alasan itu membuat kita punya hak menghina orang di depan publik ? Gara-gara gosip, Kita boleh mempermalukan orang di akun social medianya?

Malah Kita yang akan malu karena bertindak seperti itu di social media.

Himbauan saya, ini sudah 2017 lho ! Yok Kita jangan malas mengkonfirmasi berita. Lebih pintar memilah berita. Stop menyebar Hoax dan lebih santun di dunia Maya. Hidup akan lebih tenteram, hati senang dan lapang, manfaatkan internet semaksimal mungkin untuk kebaikan.

Maukah Kita diingat masa depan sebagai Generasi Hoax ? Generasi Malas Konfirmasi ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun