Memudarnya tradisi kliping koran ini ditandai dengan kurangnya memanfaatkan koran sebagai sumber pengetahuan dan infromasi, serta merasa cukup dengan pemberitaan di media elektronik.
Jika kita telisik lebih jauh, tradisi membuat kliping koran banyak memiliki manfaat dan fungsi yang serius. Beberapa manfaat yang dapat saya identifikasi antara lain; Pertama, menumbuhkan daya kritis pembacaan terhadap isu, berita, dan tema. Kedua, mampu mengasah kreatifitas dan daya nalar visual. Ketiga, mempertajam pengetahuan.
Selain memiliki manfaat, tradisi mengkliping koran juga memiliki fungsi yang serius. Pertama, menjadi arsip yang mampu merekam sejarah dalam rentang waktu tertentu. Kedua, mendokumentasikan berbagai macam latar dan peristiwa yang telah dilalui.
Oleh sebab itulah, mari menumbuhkan kembali tradisi membuat kliping koran hari ini, dengan menjadikan koran berada pada posisi dan porsinya yang"terhormat" tidak lagi menjadikannya sebagai fungsi yang tidak layak.Â
Dengan begitu, sekurang-kurangnya kita turut serta hidup-menghidupi dan menghidupkan ekosistem jurnalistik --wartawan, percetakan, dan loper koran--- di negeri ini. Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H