Mohon tunggu...
Arief Nurharyadi
Arief Nurharyadi Mohon Tunggu... Sales - Suka membaca dan berandai-andai

Baca/Iqro yang Tertulis juga yang TIDAK Tertulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

'Islam' apa ada di Jepang ?

16 November 2024   10:07 Diperbarui: 16 November 2024   12:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.baytalfann.com/post/islam-in-japan

Islam adalah agama yang sempurna secara pengajaran dan pedoman akan tetapi pengamalan oleh penganutnya berbeda sesuai pemahaman dan Amaliyahnya masing-masing sehingga dampak secara individu dan sosial juga berbeda.

Pedoman dalam Islam mengacu pada Al Quran dan Hadist serta sunah/Tauladan dari nabi Muhammad SAW. 

Al-Qur'an mengandung banyak nilai-nilai tentang kehidupan, termasuk kejujuran dan keadilan. Berikut beberapa ayat Al-Qur'an yang menjelaskan tentang hal tersebut : 

 

Surat At Taubah 119.

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.

Surat Az-Zumar ayat 33-35.

Berisi bahwa orang-orang yang bertakwa adalah orang yang berkata jujur dan Jujur akan menghapus dosa sebelumnya.

 

Surat Al-Ahzab ayat 70.

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Surat Al Maidah ayat.8.

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Jika mengacu Tauladan/Sunah Nabi Muhammad SAW maka Beliau mempunyai sifat wajib sebagai berikut :

1. Siddiq, Artinya jujur, Nabi Muhammad SAW selalu menyampaikan kebenaran. 

 

2. Amanah, Artinya dapat dipercaya, Nabi Muhammad SAW selalu menjaga kepercayaan yang diberikan umat. 

 

3. Fathonah, Artinya cerdas, Nabi Muhammad SAW selalu menunjukkan kecerdasannya dalam tindakan dan keputusannya. 

 

4. Tabligh, Artinya menyampaikan, Nabi Muhammad SAW selalu menyampaikan wahyu dari Tuhan kepada umatnya.

Sidik dalam Islam di antaranya:

Shiddiq Al-Qalbi, yaitu kejujuran dalam niat.

Shiddiq Al-Hadits, yaitu kejujuran dalam perkataan.

Shiddiq Al-Amal, yaitu kejujuran dalam perbuatan.

Shiddiq Al-wa'd, yaitu kejujuran dalam menepati janji.

Shiddiq Al-Hall, yaitu kejujuran dalam segala hal yang dilakukan. 

Ada pertanyaan mengapa di Jepang yang tidak melakukan syariat Islam akan tetapi masyarakatnya dapat berlaku Jujur yang nampak salah satunya jika ada barang-barang yang tertinggal di tempat umum maka akan di kembalikan oleh masyarakat ke Koban/pos polisi dan pihak yang kehilangan dapat menghubungi Koban untuk mengambil barangnya yang hilang tersebut. Persentase pengembalian barang-barang yang hilang ini (handphone) mencapai 85% di Tokyo, bandingkan dengan New York yang mencapai hanya 6%. (Data 2021)

Hal menarik ini jika di kaji maka nilai-nilai Islam dalam hal kejujuran telah di Amaliyahkan walaupun secara formal tidak disebut sebagai syariah Islam.

Bisa jadi hal ini merupakan dari amaliyah Shiddiq Al-Hall, yaitu kejujuran dalam segala hal yang dilakukan.

Bandingkan dengan Negara "KONOHA", yang jika kita kehilangan Ayam maka jika kita melaporkan kepada pihak berwenang maka kehilangan kita akan bertambah menjadi kehilangan Sapi bahkan dapat saja menjadi beberapa sapi. Padahal syariat Islam merupakan pedoman bagi mayoritas masyarakat Konoha.

Inilah perbedaan pengamalan Syariat Islam yang sudah diberikan dalam Al Quran dan sunah jika hanya ada di dalam tulisan atau menjadi HAPALAN saja akan tetapi tidak di Amaliyahkan maka negara Konoha menjadi negara yang bahkan dapat menciptakan standarisasi Korupsi seperti pembuatan KTP, Pelaporan kehilangan, Parkir kendaraan bahkan ketika waktu bekerja dan mereka misal membuka browsing yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya sudah merupakan Korupsi dan ini sudah biasa sehingga menjadi standar.

Parahnya Korupsi ini tidak hanya dilakukan secara sendiri akan tetapi menjadi lumrah dengan dilakukan berjamaah. 

Melihat negara Konoha sekarang ini maka Islam mengajarkan pengendalian Korupsi dengan prioritas pada Penindakan, Pencegahan, dan Pendidikan.

Al Quran surah Al Maidah 38 : Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Penindakan berupa pemotongan dapat dimaknai secara tekstual dan kontekstual. Secara tekstual maka pemotongan ini jika nilai barang yang di curi senilai 1,06gram emas 24 karat (Shahih Bukhari 6789). Secara Kontekstualnya pemotongan dimaknai agar kemampuan/kesempatan orang yang akan mencuri di cegah/dipotong misal seperti dengan CCTV, Lampu yang terang di tempat rawan, Tambahan kunci pengaman di kendaraan dan lain sebagainya.

Pendidikan yang dilakukan nabi Muhammad Saw dapat dilihat dari pola hidup yang sederhana walaupun mempunyai hak 1/5 atau 20% dari harta rampasan perang (ghanimah) semua harta tersebut di bagikan kepada pihak yang membutuhkan bahkan ketika wafat nabi masih meninggalkan gadai baju perang kepada orang lain.

Program Korupsi berupa penindakan, pencegahan dan pendidikan sudah ada di dalam Al Quran, Hadist dan Tauladan yang di lakukan oleh para pemimpin seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali akan tetapi semua itu juga berpulang kepada kita maukah kita mengamaliyahkan syariat Islam ?

QS. Ali Imran 103 : Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

'barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman." [HR. Muslim, no. 49]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun