Mohon tunggu...
Arief Nurharyadi
Arief Nurharyadi Mohon Tunggu... Sales - Suka membaca dan berandai-andai

Baca/Iqro yang Tertulis juga yang TIDAK Tertulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

'Islam' apa ada di Jepang ?

16 November 2024   10:07 Diperbarui: 16 November 2024   12:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.baytalfann.com/post/islam-in-japan

Parahnya Korupsi ini tidak hanya dilakukan secara sendiri akan tetapi menjadi lumrah dengan dilakukan berjamaah. 

Melihat negara Konoha sekarang ini maka Islam mengajarkan pengendalian Korupsi dengan prioritas pada Penindakan, Pencegahan, dan Pendidikan.

Al Quran surah Al Maidah 38 : Adapun orang laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Penindakan berupa pemotongan dapat dimaknai secara tekstual dan kontekstual. Secara tekstual maka pemotongan ini jika nilai barang yang di curi senilai 1,06gram emas 24 karat (Shahih Bukhari 6789). Secara Kontekstualnya pemotongan dimaknai agar kemampuan/kesempatan orang yang akan mencuri di cegah/dipotong misal seperti dengan CCTV, Lampu yang terang di tempat rawan, Tambahan kunci pengaman di kendaraan dan lain sebagainya.

Pendidikan yang dilakukan nabi Muhammad Saw dapat dilihat dari pola hidup yang sederhana walaupun mempunyai hak 1/5 atau 20% dari harta rampasan perang (ghanimah) semua harta tersebut di bagikan kepada pihak yang membutuhkan bahkan ketika wafat nabi masih meninggalkan gadai baju perang kepada orang lain.

Program Korupsi berupa penindakan, pencegahan dan pendidikan sudah ada di dalam Al Quran, Hadist dan Tauladan yang di lakukan oleh para pemimpin seperti Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali akan tetapi semua itu juga berpulang kepada kita maukah kita mengamaliyahkan syariat Islam ?

QS. Ali Imran 103 : Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

'barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman." [HR. Muslim, no. 49]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun