Mohon tunggu...
Arief Nurharyadi
Arief Nurharyadi Mohon Tunggu... Sales - Suka membaca dan berandai-andai

Baca/Iqro tidak hanya membaca yang Tertulis tetapi juga membaca yang TIDAK Tertulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Benarkah RAUDHAH = Taman Surga ?

31 Maret 2024   23:59 Diperbarui: 1 April 2024   00:39 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://commons.m.wikimedia.org/wiki/File:Mihrab_di_Raudhah.jpg

Selain Rumah maka Mimbar Rasululloh juga merupakan panutan kita, bagaimana mimbar itu digunakan untuk membangun kemashalatan umat dengan seringnya para sahabat berkumpul dan berdiskusi sehingga terbentuk komunitas yang berahklak dan bertauhid dikuatkan juga dengan Wahyu yang diturunkan disana maka majelis Ilmu Islam ini insya Alloh akan membawa kita ke Surga. Untuk mendapatkan surga maka pembentukan majelis-majelis ilmu dapat di lakukan dimana saja dan bila kita membentuknya maka Ini merupakan kendaraan atau wasilah kita ke surga. Wasilah adalah alat atau kendaraan bukan menjadi penentu untuk menjadikan kepastian kita mendapat surganya. Begitu juga bila kita beranggapan bahwa Raudhah adalah salah satu taman surga maka bisa jadi Raudhah adalah wasilahnya karena belumlah jaminan jika kita berdoa dan beribadah disana akan tetapi kita tidak/belum menauladani aktifitas nabi di rumah (Keluarga) dan di Mimbarnya akan pasti mendapat surga.

Wasilah ke surga dapat kita juga dapatkan dari hadis berikut ini,

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ، فَارْتَعُوا “، قَالُوا: وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: ” حِلَقُ الذِّكْرِ

Apabila kalian melewati taman surga, mendekatlah. Sahabat bertanya, “Apa itu taman surga?” beliau bersabda, “Halaqah ilmu.” (HR. Turmudzi 3852, Ahmad 12523 dan dishahihkan al-Hakim)

Taman Surga merupakan bagian dari surga tetapi itu belum jaminan untuk masuk ke surga. Wasilah atau petunjuk berupa taman surga menjadikan kita tahu dan menyadari bagaimana untuk menuju ke surga melalui tamannya. Dalam bertauhid maka Niatan untuk masuk surga tidak dilarang karena hal itu ada dalam al quran dan hadist, akan tetapi sejatinya penentuan masuk Surga sendiri adalah *Hak Prerogratif Allah* oleh karena itu Ikhtiar atau ibadah kita akan lebih fokus bila di dasarkan karena Allah, bisa jadi surga dan neraka bersifat sementara untuk orang-orang tertentu. 

 

كُلُّ شَيْءٍ خَلْقُ اللَّهِ وَمِلْكُ يَدِهِ فَ-لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ

“Segala sesuatu adalah ciptaan Allah, kekuasaan berada di tangan-Nya. ‘Dia tidak ditanya tentang perbuatan-Nya, akan tetapi merekalah yang akan ditanya tentang perbuatan mereka’(QS. Al-Anbiya’: 23)

"Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".(QS. Ali Imran [3] : 27)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun