Mohon tunggu...
Arief
Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pernah nulis dibeberapa media seperti SINDO, Jurnas, Surabaya Post, Suara Indonesia (dulu dimasa reformasi), Majalah Explo dll. ( @arief_nggih )

Selanjutnya

Tutup

Money

"Zaman Now": Pertanian Bisa Lebih Maju Jika Ada Semen Gresik

1 November 2017   08:09 Diperbarui: 1 November 2017   14:43 4494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C. Menciptakan produk hilir yang ramah lingkungan dan solusi lingkungan perkotaan di masa mendatang.

  • Produk semen adalah produk tidak ramah lingkungan. Semen yang mengeras pori-porinya sangat kecil sehingga molekul air tidak mampu melewatinya. Sifat semen sedemikian rupa membuat sulit diurai dialam, beda dengan asphalt yang lebih mudah terurai oleh mikroorganisme. Dalam konteks aplikasi produk semen, tercatata Semen Gresik mempelopori pembuatan produk paving porous concreate dan maxstrengh concrete. Paving porous concrete adalah paving dengan kualitas K-225 yang mampu menyerap air sebesar 200 liter/menit sangat cocok diaplikasikan di kota besar pada pemukiman padat penduduk. Penggunaan paving porous concrete di jalan pemukiman, memungkinkan dibawahnya dibuat "biopori" yang akan mengalirkan dan menyimpan tanah di jalan pemukiman sehingga mengurangi waktu genangan air (cepat surut). Sedangkan Maxstrengh Concrete adalah produk beton kualitas tinggi yang memanfaatkan limbah industri untuk memperkuat kualitas beton yang dihasilkan.

Industri Semen Memiliki 2 sisi : Merusak Lingkngan dan Menyelamatkan Lingkungan

Persepsi masyarakat yang dibangun media dan LSM bahwa industri semen merusak lingkungan, tentu tidak sepenuhnya tepat. Bagi industri semen yang hanya mengedepankan "P" (Profit) semata maka anggapan ini 100% benar, tetapi bagi industri semen yang mengharmonisasikan Triple Bottom Line (Profit, People and Planet) seperti yang dilakukan Semen Gresik maka justru keberadaan industri semen adlaha menyelamatkan lingkungan.

Jadi agak mengherankan pula jika Semen Gresik sampai kesulitan mengoperasikan pabrik semen di Rembang, karena secara teknis dan sejarah keberadaan Semen Gresik di Gresik maupun di Tuban, nyata-nyata justru meningkatkan kualitas lingkungan dan memberikan manfaat bagi peningkatan produktivitas pertanian di kabupaten tersebut. Apalagi Semen Gresik melalui pabriknya di Rembang (masyarakat lebih mengenal sebagai Semen Rembang)  berani merealisasikan tantangan Gubernur Jawa Tengah dengan membangun embung air didaerah tandus di DesaTegaldowo Kecamatan Gunem Kabupaten Rembang yang merupakan area pabrik Semen Gresik di Rembang berdiri. Bahkan pula dusun Kajar yang tandus dan jauh dari mata air saat ini dialiri air selama 24 jam dengan dibangunnya pipa dari mata air ke lokasi dusun tersebut.

Lebih mengherankan adalah adanya institusi negara seperti Kantor Staf Kepresidenan (KSP) yang sepertinya ikutan mempersulit beroperasinya pabrik Semen Gresik di Rembang. Insitutusi KSP bukanlah institusi negara yang bersifat teknis seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Perindustrian juga Kementerian ESDM yang memiliki kewenangan langsung pada hal teknis. Bahkan hasil kajian Badan Geologi Kementerian ESDM yang menyatakan tidak ada aliran air di CAT Watuputih seakan tidak dianggap. Lalu jika tidak percaya penelitian Kementerian ESDM tentang tidak ada aliran air di CAT Watuputih, terus secara kelembagaan siapa yang berhak? jawabannya tidak ada.

Itulah mengapa industri di Indonesia tidak mampu berkembang dengan baik. Karena banyaknya ketidakpastian hukum yang ada, dan lebih kuatnya aroma politik. Yang mengherankan pula adalah Semen Indonesia yang merupakan induk Semen Gresik yang memiliki pabrik di Rembang adalah BUMN yang saham mayoritas dimiliki negara dan memberikan manfaat tidak hanya pajak, tetapi juga Deviden yang masuk ke APBN.

Tidak perlu ada keistimewaan kepada Semen Indonesia itu betul, tetapi lebih betul lagi jika industri semen di Indonesia dibuat standar yang ketat, minimal seperti yang dilakukan oleh pabrik yang dioperasikan Semen Gresik, maka lingkungan di Indonesia akan semakin baik dan memberikan daya dukung yang tinggi bagi peningkatan produktivitas pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun