Mohon tunggu...
Arief
Arief Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Pernah nulis dibeberapa media seperti SINDO, Jurnas, Surabaya Post, Suara Indonesia (dulu dimasa reformasi), Majalah Explo dll. ( @arief_nggih )

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jurus Mabuk China Bangun Industri Sepak Bola

5 Februari 2016   15:04 Diperbarui: 9 Februari 2016   14:12 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mestinya Indonesia lebih hebat karena belum ada investor China yang beli klub besar di Eropa dengan saham mayoritas. Tetapi justru Indonesia sudah punya yaitu pengusaha Erick Thohir yang beli Inter Milan.Terlepas dari prestasi Inter Milan yang masih mencari bentuk terbaiknya, hal yang kelihatan adalah "demam" sepak bola tidak juga tumbuh di Indonesia. Masih saja di Indonesia sepak bola amburadul yang ditandai dengan dibekukannya PSSI dan berhentinya kompetisi.

Itulah karena di Indonesia sepak bola belum ditempatkan sebagai industri tetapi masih sebagai bagian dari kendaraan politik sehingga yang dilihat lebih pada kepentingan sesaat. Modal Indonesia tidak kalah besar di bandingkan China, apalagi Indonesia sudah punya klub sepakbola Inter Milan.

Perlu penataan yang lebih baik sepak bola di Indonesia, tidak hanya sekedar bergulirnya kompetisi semata. Kompetisi hanya menciptakan iklim persaingan untuk mendapatkan pemain sepak bola yang handal, tetapi belum menjadikan sepak bola industri yang akan terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun