Terungkap lah sudah semua kasus ini sampai ke akarnya, kasus yang memiliki motif yang tak pernah diduga oleh siapapun. Motif Gio membunuh Leon tidak lain dan tidak bukan karena ia menaruh perasaan pada Leon akan tetapi Leon tidak membalas perasaannya, dan Gio tidak ingin jika Leon menjalin hubungan bersama orang lain. Gio pun kini telah mendekam di jeruji besi dengan hukuman yang setimpal, meringkuk pada sudut ruangan dingin tersebut sembari memeluk kedua lututnya sendiri. Rasa menyesal tidak kalah besar di banding rasa yang selama ini ia pendam untuk Leon.Â
"Gi, kenapa lu setega ini?" Ucap Amara dari luar sel, ia menatap tubuh temannya itu yang sedari tadi hanya meringkuk tanpa bersuara apapun.
"Dasar kalian semua bodoh! Kalian pikir, aku tidak sengaja menjatuhkan nota tersebut? Hahahaha" seringaian nampak jelas di wajah Gio yang nampak sudah layu sembari tertawa getir dalam hati.
"Semua orang harus tau kalau aku menyukai Leon, maka dari itu aku sengaja menjatuhkan nota itu" Gio melanjutkan dialognya dalam hati dengan dirinya sendiri di dalam jeruji besi itu, setiap malam ia berdialog sendiri dengan kalimat yang sama di dalam hati.
Dua misi Gio berjalan mulus sesuai yanng ia rencanakan. Misi pertama yaitu membunuh Leon dengan memasukkan racun di minuman Leon tepat di malam sebelum Leon ditemukan tidak bernyawa, dan misi kedua yaitu sengaja menjatuhkan nota pembelian obat-obatan agar semua orang tau jika alasan ia membunuh Leon adalah karena rasa cinta terlarang yang membutakan segala indera yang ia miliki. Jadi, siapa pemenangnya?
  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H