Mohon tunggu...
Ariefmdnews.com
Ariefmdnews.com Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prenuer

Data, Fakta & Logika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Siapa Pemenangnya

10 November 2023   10:26 Diperbarui: 10 November 2023   10:28 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh:Mila Nurpiani & Sevi Rahayu, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan 

Dua buah kata tersebut mampu membuat mulut Zaskia membentuk lingkaran sempurna. Betapa mengejutkannya saat Amara mendapat kabar dari Gio teman dekatnya bahwa Leon ditemukan tewas di kamar kosnya. Amara dan Gio segera bergegas menuju TKP, tepat pukul 15.00 Amara dan Gio sampai di kos Leon yang sudah ramai dikerumuni oleh warga dan aparat kepolisian, garis polisi melintang sepanjang pintu berwarna cokelat muda milik sang mayat yang sudah terbujur kaku. Dugaan sementara menunjukkan bahwa Leon overdosis karena di kamar kosnya ditemukan barang bukti berupa obat-obatan. 

Amara masih tidak percaya bahwa Leon mati bunuh diri. Nampaknya Amara menaruh kecurigaan pada Alexa yang tempo hari mengatakan akan membunuh Leon agar salah satu dari mereka tidak ada yang bisa memilikinya. Meskipun demikian Amara cepat-cepat menepiskan pikiran buruk itu, karena bagaimanapun itu hanya perasangka buruk. Saat itu ia bergegas pulang ke kos dan mencari keberadaan Alexa. Ibu kos memberi tahu bahwa Alexa memutuskan untuk pindah kos pada hari itu dan terlihat sangat buru-buru.

"Walah mbak, mbak Alexa sudah tidak tinggal di sini lagi. Kemarin, dia pamit ke ibu dan terlihat buru-buru." Ucap ibu kos yang kebetulan Amara temui ketika ibu kos sedang merapihkan bekas kamar Alexa.

"Oh, begitu ya bu. Terima kasih ya bu." Setelah mengucapkan hal tersebut, Amara segera masuk ke dalam kamar kos nya.

"Apa mungkin ini perbuatan Alexa?" batin Amara sembari menatap bingkai foto kecil di atas meja belajarnya yang menampakan foto dirinya dengan Alexa. 

Amara semakin menaruh curiga, bagaimana mungkin Alexa tergesa-gesa berpindah kos bersamaan dengan kematian Leon di hari itu. 

Sementara itu jam sudah menunjukkan pukul 20.00, akan tetapi polisi masih belum mengetahui penyebab pasti Leon melakukan bunuh diri. Pihak kepolisian pun akhirnya memutuskan untuk mendatangkan seorang detektif terkenal di kota itu. Pencarian barang bukti lebih lanjut giat dilakukan oleh pihak-pihak yang berwenang, namun temuan mereka hanya berhenti pada beberapa jenis obat-obatan yang memang dapat memicu kematian, sedangkan banyak pihak yang menilai bahwa kematian Leon bukan hanya semata-mata karena bunuh diri. Terlahir dari keluarga yang harmonis, ekonomi yang sangat cukup, dan tidak memiliki hubungan yang buruk dengan teman-temannya merupakan pertimbangan yang mendasar mengapa Leon sampai-sampai menghabisi nyawanya sendiri. Penyelidikan barang bukti pun terus di lakukan, sembari detektif Salman melakukan interogasi untuk mengungkap kasus ini. Keluarga, teman dekat, dan orang-orang yang di duga bertemu dengan Leon sebelum kejadian naas itu. 

"Pak, apakah mungkin Leon dibunuh?" Kalimat tersebut mampu menarik perhatian detektif Salman kepada seorang lelaki yang memang sedari awal selalu mendampingi proses penyelidikan ini, Gio.

Masih berada di cafe yang berseberangan TKP, Gio dan detektif Salman menyeruput kopi yang hampir dingin di cangkir mereka masing-masing. Masih jelas terlihat beberapa orang yang lalu lalang di jalan raya sembari menolehkan kepalanya pada bangunan dua lantai terhiasi garis dominan kuning di gerbang masuk yang sudah beberapa hari lalu singgah di kos Leon.

"Kapan terakhir kali kamu bertemu dengan Leon?" Ujar detektif Salman membuka kembali obrolan diantara mereka berdua.

"Sebelum hari kejadian, malamnya saya dan Leon masih bertemu dan nongkrong bersama, tapi malam itu Leon terlihat sangat gelisah dan buru-buru pamit" Ujar Gio

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun