Handuk. Sedemikian dekat dengan keseharian kita. Karena setiap hari kita mandi. Setiap hari juga kita butuh handuk. Hm, ada tidak ya yang mandinya tidak tiap hari? Mungkin seminggu sekali, atau bahkan setahun sekali tiap tanggal satu suro. Untuk yang terakhir ini, handuk memang tidak begitu dekat dalam keseharian.
Secara umum, fungsi handuk untuk mengelap tubuh sehabis kita mandi. Tapi adakalanya handuk punya sensasi tersendiri jika dipakai tidak pada tempatnya. Misalnya, handuk dipakai di tempat tidur, handuk dipakai menutup rambut sehabis mandi, atau handuk digunakan sebagai penutup sementara setelah mandi dan berjalan sekilas menuju kamar tidur.
Fungsi handuk yang tidak semestinya, namun menarik.
Siapa penemu handuk. Entahlah. Tapi dulu kala, tiap kali mandi di telaga, tidak selalu memakai handuk. Kadang sarung juga dipakai untuk menghanduki tubuh setelah berendam di dalam air. Di situ kata handuk berubah menjadi kata kerja. Menghanduki.
Kata-kata rayuan dari seorang lelaki yang sedang kasmaran, pun terkadang memakai kata handuk.
"Dik, aku rela jadi handukmu."
Nggak romantis ya . .
Memang, semua orang membutuhkan handuk. Dari semua kalangan, semua profesi, seluruh dunia.
Apakah Pak Presiden kalau mandi tidak pakai handuk?
Apakah Pak Tani tidak membutuhkan handuk?
Bisa jadi ada juga yang tidak pakai handuk, karena tidak mampu beli. Tapi itu bukan ukuran umum. Di sini bicara yang umum-umum saja.
Selain berfungsi sebagai lap tubuh sehabis mandi. Handuk juga bisa dipakai untuk mengelap keringat. Biasanya berukuran lebih kecil dibanding ukuran handuk yang untuk mandi. Jika lebih kecil lagi, lebih tepat disebut sapu tangan dengan bahan dasar handuk.
Harga handuk bermacam-macam. Tergantung ukuran dan kualitas. Ada yang superjumbo, ada pula yang kecil praktis dan mudah dibawa kemana-mana. Semuanya mempunyai kegunaan dan penempatan sendiri-sendiri. Apabila suka traveling, jarang saya lihat yang membawa handuk lebar dan besar. Kurang praktis membawanya ya.
Handuk ada yang tebal, ada juga yang tipis. Kalau bahan handuk, saya kurang paham. Sepertinya konsumen umumnya juga tidak paham nama-nama spesifik dari bahan pembuat handuk. Yang penting handuk. Begitu.
Kadang handuk juga dipakai sebagai media iklan. Bahkan produk yang tidak ada kaitan dengan handuk pun, memberi hadiah handuk kepada konsumennya. Akhir-akhir ini beberapa kali saya temui handuk bertuliskan merk cat tembok. Apa hubungan cat tembok handuk?
Mungkin ada, cat tembok untuk kamar mandi. Kamar mandi ada handuknya. Hehe, iya, berhubungan.
Kadang handuk juga menjadi kado. Jika saya perhatikan, terutama pada teman, keluarga, atau relasi, yang baru melahirkan. Tentu biasanya handuk bayi yang menjadi kado. Walaupun tidak menutup kemungkinan handuk dewasa juga menjadi kado.
Kalau kado pernikahan, rasanya jarang yang memakai handuk. Padahal pengantin baru, sebenarnya butuh handuk juga. Namun rata-rata sekarang, undangan pernikahan ada tertulis "tidak menerima sumbangan berbentuk kado". Di sebelahnya biasa ada gambar amplop.
Warna handuk apa yang anda pakai hari ini?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI