Mohon tunggu...
Arief Kurniawan
Arief Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan Matematika di FMIPA Universitas Brawijaya. Tertarik di dunia sains, sejarah, dan sastra. Tertarik juga dengan dunia tulis-menulis dan jurnalistik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

6 Sifat Manusia Indonesia Menurut Mochtar Lubis

1 Agustus 2024   22:34 Diperbarui: 4 Agustus 2024   09:35 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mochtar Lubis tentunya sudah tidak asing bagi dunia kejurnalistikan di Indonesia. Beliau lahir di Padang pada 7 Maret 1922. Mendirikan kantor Antara dan majalah sastra Horizon. Selain itu, beliau juga menjadi salah satu pendiri Yayasan Obor Indonesia, sebagai wadah bagi berbagai macam gagasan. Berbagai bukunya yang cukup terkenal misalnya adalah Manusia Indonesia, Harimau! Harimau!, Nirbaya,  Senja di Jakarta, dan masih banyak yang lainnya.

Buku yang berjudul Manusia Indonesia sebenarnya adalah pidato kebudayaan dari Mochtar Lubis sendiri di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tanggal 6 April 1977. Dari pidatonya tersebut Mochtar Lubis memberi pandangannya mengenai perangai manusia Indonesia secara umum. Berikut adalah sifat-sifat manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis.

1. Hipokritis atau Munafik

Mochtar Lubis mengatakan bahwa akar dari kemunafikan manusia Indonesia adalah sistem yang feodal bahkan jauh sebelum dijajah oleh bangsa asing. Sikap Asal Bapak Senang (ABS) sudah merajalela terbukti dengan "topeng" yang masyarakat pakai untuk memuji para sultan, raja, dan para pemimpin lainnya.

2. Enggan bertanggung jawab atas perbuatannya

Beliau mengatakan bahwa kalimat yang sering terucap di mulut manusia Indonesia adalah "Bukan saya". Justru sebaliknya ketika suatu permasalahan berhasil diselesaikan mereka justru saling ingin untuk unjuk gigi.

3. Feodal

Seperti yang telah di-mention Mochtar di awal. Bawahan yang takut dan segan untuk mengkritik dan pemimpin yang antikritik, juga menjadikan sifat yang membuat sifat di hipokrit muncul.

4. Percaya takhayul

Banyak contoh yang diberikan beliau berikan terhadap masyarakat Indonesia yang masih memegang erat budaya-budaya takhayul di bukunya.

5. Artistik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun