Mohon tunggu...
M.arief ilham bintang
M.arief ilham bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dakwah dan pengembangan komunitas

18 Desember 2024   12:28 Diperbarui: 18 Desember 2024   12:33 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

- Pengertian strategi dakwah.

Kata “strategi” pada mulanya sangat akrab di kalangan militer, secara etimologi berasal

dari bahasa Yunani , yaitu Strategos. Adapun strategos dapat diterjemahkan sebagai

“komandan militer” pada zaman demokrasi athena.1

Dakwah adalah upaya untuk menyampaikan pesan islam dengan cara yang baik dan

bijak agar orang memahami dan mengamalkan ajaran islam. Menurut al-Bahy al-Khauly

(1987: 35), dakwah adalah usaha mengubah situasi kepada yang lebih baik dan sempurna, baik

terhadap individu maupun masyarakat. Pengertian ini menunjukkan bahwa esensi dakwah

bukan hanya terletak pada usaha mengajak kepada keimanan dan ibadah saja, lebih dari itu

dakwah adalah usaha penyadaran manusia atas keberadaan dan keadaan hidup mereka.2 Secara

keseluruhan, strategi dakwah dalam pengertian ini mencakup rencana penyampaian ajaran

Islam dengan cara yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sasaran dakwah, dengan tujuan

membangun masyarakat yang lebih baik secara keseluruhan.

- Studi Kasus Keberhasilan Dakwah dalam Pengembangan Komunitas

dan Pemberdayaan Masyarakat

Berikut ini adalah beberapa contoh studi kasus mengenai keberhasilan dakwah dalam

pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakat, yang dapat memberikan gambaran

tentang bagaimana dakwah dapat memberikan dampak positif di berbagai belahan dunia.

a. Pemberdayaan Ekonomi di Desa melalui Dakwah: Kasus di Indonesia

Di Indonesia, banyak lembaga dakwah yang telah mengintegrasikan program

pemberdayaan ekonomi dengan dakwah. Salah satu contohnya adalah program dakwah yang

dilaksanakan oleh Baznas (Badan Amil Zakat Nasional), yang menggabungkan program

pemberdayaan masyarakat dengan pengelolaan zakat dan infak. Di berbagai daerah, Baznas

bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menciptakan usaha ekonomi yang

memberdayakan masyarakat miskin, seperti pendirian Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM), pelatihan keterampilan, dan pemberian modal usaha berbasis syariah.

Contohnya di Desa Cisarua, Jawa Barat, di mana Baznas mengembangkan program

Dakwah Ekonomi dengan memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga untuk mengelola

usaha kecil seperti usaha makanan ringan dan kerajinan tangan. Melalui dakwah ini, mereka

tidak hanya diajarkan tentang kewajiban zakat dan infaq, tetapi juga diberikan keterampilan

ekonomi yang membuat mereka lebih mandiri secara finansial. Ini membuktikan bahwa

dakwah dapat menjadi alat pemberdayaan ekonomi yang sangat efektif dalam komunitas lokal.

b. Dakwah Pendidikan dan Sosial di Afrika: Kasus di Senegal

Senegal adalah contoh negara di Afrika Barat yang telah berhasil mengembangkan

program dakwah yang mengintegrasikan pendidikan dan pemberdayaan sosial. Di sana,

lembaga-lembaga dakwah seperti Tariqa Tidianiya memiliki peran penting dalam mengelola

sekolah-sekolah dan pusat-pusat pendidikan Islam yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama,

tetapi juga keterampilan praktis untuk membantu masyarakat setempat keluar dari kemiskinan.

Melalui pengajaran yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan kewirausahaan, masyarakat

Senegal diajarkan untuk mandiri dan tidak bergantung pada bantuan luar negeri. Program program dakwah ini turut mengurangi angka buta huruf, mengurangi pengangguran, dan

memajukan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan. Keberhasilan dakwah di Senegal

menunjukkan bahwa dakwah dapat mengatasi masalah sosial sekaligus membangun

masyarakat yang sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun