Kemudian, calon yang bisa saja maju adalah Muhaimin Iskandar dari PKB. Saya pikir, Muhaimin atau Cak Imin akan memilih untuk maju sendiri sebagai calon presiden jika memungkinkan. Kemudian, calon lain seperti Airlangga Hartarto yang memang harusnya diusung oleh Golkar untuk Capres. Ada pula Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra dari SBY, dari Partai Demokrat pun mungkin akan maju.
Mungkin saja pemilu 2024 bisa menjadi enam calon dibanding hanya tiga calon. Enam nama-nama itu yang saya pikir punya kemungkinan untuk maju dan memang sudah berseliweran dari awal sebelum akhirnya hanya mengerucut pada tiga nama karena ambang batas presiden.
Publik Lebih Punya Kepastian
Dengan penghapusan ambang batas ini, kita akan menghindari dua pasangan calon dengan proses negosiasi yang lama. Partai-partai yang punya tokoh populer tapi tak memiliki 20% suara pemilu legislatif, bisa mencalonkan. Mereka tak akan pusing memikirkan teman koalisi.
Permainan trik-trik dan jual beli untuk membentuk koalisi pun akan minim terjadi. Kita tak akan mendengar simpang siur terlalu lama, dan drama-drama politik di media massa.
Kita tak akan mendengar kisah Demokrat yang merasa tersakiti lalu pindah koalisi, atau Airlangga Hartarto yang tak jadi Capres. Muhaimin Iskandar pun tak akan jadi kutu loncat untuk menjadi peserta pilpres, meski hanya sebagai calon wakil presiden.
Kita akan mendapatkan kepastian siapa saja calon yang akan bertarung lebih cepat. Sehingga, publik memiliki waktu yang panjang untuk membaca dan mengetahui rekam jejak dari masing-masing pasangan calon.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H