Mohon tunggu...
arief elhakim
arief elhakim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di MTsN 1 Bantul memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Infak Senin, Pembiasaan Religiusitas Siswa MTsN 1 Bantul

9 Oktober 2024   08:39 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:48 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(MTsN 1 Bantul) -- Sebagai salah satu madrasah di kabupaten Bantul, MTs Negeri 1 Bantul selalu memberikan pembiasan yang bernuansa islami kepada semua siswanya, tak terkecuali juga guru dan karyawan. D iluar peribadahan, banyak kegiatan siswa yang diarahkan untuk membentuk karakter kepribadian islam yang peduli sosial misalnya rutinitas pengadaan infak Senin dan Jumat. Hal ini dilakukan agar siswa bisa dengan ikhlas menyisihkan sebagian dari uang sakunya untuk kepentingan sosial. "Semua pasti pernah merasakan susah atau tertimpa musibah. Dengan kegiatan ini diharapkan siswa lebih peduli akan sesama terutama saat diberikan kesehatan dan kelapangan hidup," ujar Sri Murwanti saat menerima pengumpulan infak siswa pada Senin (07/10/2024). Selanjutnya, Murwanti menerangkan kegiaan infak ini juga dilakukan oleh guru karyawan secara rutin langsung dari pemotongan gaji setiap bulannya dengan pengalokasian yang telah ditentukan, salah satunya dalam bentuk kepedulian saat ada guru karyawan atau keluarga intinya yang sedang sakit.

Siswa menulis hasil infak kelasnya di ruang piket guru (dok pribadi)
Siswa menulis hasil infak kelasnya di ruang piket guru (dok pribadi)

Kegiatan infak siswa secara rutin dilaksanakan untuk memberikan pembiasaan bahwa hidup harus saling tolong menolong dan rela berkorban. Hal ini mendapatkan dukungan positif dari orang tua/wali siswa dimana terkadang mereka membedakan tersndiri peruntukan untuk infak selain dari uang saku. "Khusus Senin dan Jumat kami berikan tambah uang saku untuk infak, agar anak kami terbiasa dalam bersedekah dan berinfak. Semoga kegiatan semacam ini selalu dikembangkan ke depannya," ujar Sujatmika salah satu orang tua siswa kelas 8. Dana infak siswa yang sudah terkumpul di administrasikan secara terperinci mengenai pemasukan dan pengeluarannya secara rutin. Peruntukannya untuk segala bentuk kegiatan kemanusiaan dan peduli sosial, misal ada siswa yang sakit, terkena musibah, penggalangan dana daerah bencana, daerah kekeringnan, korban perang, dan lain sebagainya.

Petugas piket guru merekap hasil infak siswa (dok pribadi)
Petugas piket guru merekap hasil infak siswa (dok pribadi)

Guru pengampu jam pertama, setiap Senin dan Jumat memantau pelaksanaan pengumpulan infak agar setiap siswa bisa menyisihkan memberikan infak terbaiknya. Dalam momen tertentu, jika ada daerah yang terkena musibah misalnya kekeringan, maka madrasah memberikan dana bantuan baik dari infak siswa maupun guru dan karyawan serta disaksikan oleh perwakilan siswa sebagai bentuk sosialisasi penyaluran dana yang telah terkumpul. "Kami senang bisa membantu dan salin berbagi pada orang yang sedang membutuhkan. Semoga bermanfaat dan sedikit memberikan keringanan bagi teman yang sedang kesusahan," ujar Aghisna siswa kelas 9 saat mengumpulkan infak Senin di ruang piket guru. Penyaluran infak ini akan selalu dilakukan agar dana yang terkumpul bisa segera dimanfaatkan dan memberikan keberkahan bagi semuanya. (MUR)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun