Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Parit Mataram di Palmeriam Jakarta dan Jendral Daendels

13 Agustus 2020   02:33 Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:22 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daendels menyebut itu kubu pertahanan nomor 4. Sedangkan benteng nomor 3 dan nomor 2 adalah sisi timur dari benteng itu. Satu benteng berisi 20 meriam. 

Total semua ada 280 meriam. Parit pertahanan yang dibangun prajurit Mataram sebelumnya diperdalam lagi menjadi  3 meter dan lebarnya 4 meter,  anehnya parit pertahanan ini ada di dalam benteng.

Semuanya sudah dipersiapkan dengan matang selama 3 tahun sampai duit pemerintah kering kerontang, akibatnya dia harus cari duit dengan cara lain. Segala cara dia tempuh dari kerja rodi, menaikan pajak sampai korupsi dia lakukan, akibatnya begitu ketahuan dia ditangkap.

Ceritanya dia membeli tanah di Bogor  kemudian membangun istana Bogor. Setelah jadi dia jual istananya ke pemerintah, tanah di sekitar istana dia jual kepada pengusaha Cina. Oleh pemerintah pusat di eropa hal ini dianggap korupsi sehingga dia ditangkap dan dicopot dari jabatannya. 

Namun versi lain mengatakan bahwa dia dipanggil karena Napoleon memerlukan dia. Apapun itu Sang jendral galak pulang ke eropa sebagai tahanan, dan meninggalkan semua rencana dan strategi pertahanannya. Daendels hanya berada di Jawa 3 tahun, yaitu tahun 1808 sampai 1811. Dia dibenci Belanda namun disayangi Perancis.

Penggantinya adalah Jendral Jan William Jenssen. Seorang yang ternyata sangat dikenal Inggris karena pernah bertempur melawan Inggris di Benua Afrika empat tahun sebelumnya. Dan kalah. Sehingga membuat nafsu inggris merebut Jawa makin menggebu-gebu.

Ketika 100 kapal laut dengan 12 ribu pasukan Inggris mendarat di Cilincing pada tanggal 4 agustus 1811, tidak ada perlawanan sama sekali dari Belanda. Bahkan ketika pasukan ini bergerak langsung menuju Batavia dan membangun tenda di depan gedung Fatahillah semua berjalan dengan sangat lancar. Kota tua dengan mudah dikuasai Inggris karena semua tentara Belanda ditarik ke Jatinegara.

Taktik Janssen adalah melemahkan pasukan Inggris dengan tidak menyediakan air. Semua gudang perbekalan di bumi hangus, pipa air bersih dihancurkan. 

Penduduk kota tidak boleh menyimpan air lebih dari 1 botol. Namun semua sia-sia. Begitu gudang-gudang kosong tanpa penjagaan, maka penduduk Batavia menjarahnya.

Tanggal 12 agustus 1811, terjadi pertempuran seru antara Inggris melawan Belanda, Perancis dan Bugis di Struiswijk atau paseban sekarang. Lagi seru-serunya bertempur disini tiba-tiba pimpinan Belanda malah menarik mundur pasukannya ke Jatinegara. Sehingga membuat heran pasukan Inggris. 

Dari pertempuran di sini pasukan Inggris mendapatkan air dan logistik yang ditinggalkan pasukan musuh juga lokasi gambir yang bersih dan bebas penyakit.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun