Mareka yang tersisa , para pedagang keliling dengan baju lusuh dan handuk dileher, sekarang ditambah masker yang kadang membuat sulit bernafas. Para pengusaha  kuliner, pakaian dan lain-lain mencoba berdagang lagi. Ojek online yang bergerombol di jalanan berharap orderan. Dan masih banyak lagi. Semua harus dilakukan. Mati dirumah atau mati diajalan.
Kenyataannya yang ditemukan dilapangan justru mendukung keputusan untuk tetap mengutamakan ekonomi. Menurut hasil survey ditemukan 38% pasien positif covid berasal dari komunitas termasuk disini hobi, ibadah, pengajian dan olahraga. 45,2% Â rumah sakit, 4,1 dari perkantoran, 5,8 buruh, 6,8 pasar.
Ternyata penyumbang positif covid-19  dari usaha (kantor dan pasar) jauh lebih rendah dari gerombolan Komunitas.  Sudah saatnya kebijakan berani dan terfokus diambil.  Hilangkan itu CFD, Corona Free Day. Awasi dan waspadai kerumunan orang di mesjid, perketat aturan shaf dan masker, karena selama ini yang saya temukan masih  banyak  penggunaan masker di tempat ibadah dan pengajian yang  sudah tidak disiplin lagi. Masker di dagu dan dikantongi saja. Semua terlihat percaya diri tanpa masker. Tidak ada yang berani menegur bahkan sang ustad sekalipun.
Covid masih panjang, perut harus terus diisi. Bekerjalah salah satunya cara untuk bertahan hidup. Daripada mati kelaparan dirumah lebih baik berusaha di jalanan,  dan akibatnya kita sudah tidak waspada lagi. Kemarin Sang gubernur Jakarta malah bangga dengan torehan tambahan positif yang menjadi rekor nomor satu se Indonesia. Sudah tidak bisa diharapkan lagi memang orang itu. Kemarin saja saat disuruh bagikan bansos ke warganya malah menyerah,  akhirnya  semua urusan bansos di DKI Jakarta diambil alih oleh pemerintah pusat,  sampai bulan Desember 2020.
Sekarang hanya kita sendiri yang bisa mencegah agar jangan sampai kena virus dengan waspada  dan disiplin. Patuhi protokol kesehatan. Kalau mau bermain petak umpet dengan pemerintah daerah soal pemakaian masker siapkan saja uang yang banyak, karena tidak bakal menang jika lawan Bandar. Maskermu di kepala, maskermu di dagu, ban mu tidak ada pentil, parkirmu di trotoar. Tidak ada alasan, kamu ketangkap.. denda 200ribu. Polisi dan pemda DKI Jakarta tidak akan peduli. The game is on.
The secret of change is to focus all of your energy not on fighting the old, but building the new. (Socrates)
Â
SUMBER
PEMROV DKI JAKARTA