Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pilih Mati di Jalan atau Mati di Rumah?

23 Juli 2020   22:38 Diperbarui: 23 Juli 2020   23:55 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
komunitas bersepeda, foto dokumen pribadi

Wabah covid19 masih akan terjadi sampai tahun 2021, itu pasti. Makan dan bekerja itu harus. Diam dirumah saja sudah jelas akan kelaparan. Kerja diluar rumah mungkin terkena virus dan akhirnya positif covid19. Itu adalah pilihan nyata yang harus diambil oleh semua penduduk Indonesia dan dunia. Artinya jelas ekonomi harus jalan. Jangan berharap bantuan sosial lagi.

 Operasi patuh jaya sudah dilaksanakan oleh kepolisian, semuanya mulai normal. Namun dampak dari covid sudah terlihat. Pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja, atau perusahaan yang bangkrut ada dimana-mana. Di pasar toko jamu bu. Sinta sudah tutup karena sudah tidak ada lagi yang minum jamu pelangsing.  Sehingga terpaksa sekarang dia menjadi buruh cuci baju untuk menyambung hidupnya. Padahal sewa kios pasar terus berjalan argonya. Tanpa belas kasihan PD Pasar Jaya tetap menagih sewa kios walaupun dia sudah tidak jualan lagi. Hidup di Jakarta memang sadis, tagihan lisrik tetap ditagih  walaupun tidak ada lampu yang menyala di kios itu. Hidup memang aneh kalau sudah bicara uang. Menekan yang miskin sampai ke dasarnya. Sehingga banyak yang mata gelap dan kejahatan terpaksa dilakukan, stress yang terlalu lama ini berbuah kekerasan di keluarga. Karena ikan asin atau cuma ditegur tidak pakai masker orang bisa berantem.

Vaksin dari cina sudah datang, namun belum jadi. Karena harus menjalani uji lab pase 3. Pase ini minimal harus 6 bulan dijalani. Tidak bisa ditawar. Selain itu vaksin ini adalah virus yang dilemahkan, sehingga tidak boleh diberikan kepada yang positif covid19. Jika diberikan maka akibatnya akan fatal. Kematian akan datang lebih cepat kepada yang positif.

Sayangnya kemarin Koordinator lapangan tim uji klinis, eddy Fadlyana menjelaskan vaksin Sinovac memiliki tingkat keamanan yang cukup tinggi. Karena di Cina vaksin diberikan kepada para pasien diare, radang paru-paru dan semua penyakit yang tidak berhubungan dengan covid19. Tapi kemudian dia menjelaskan vaksin sinovac terbuat dari virus yang dimatikan tapi punya daya untuk antibodi, sehingga kalau diberikan kepada pasien covid kondisi berat tidak apa-apa.

Orang aneh,  baru kayaknya jadi wajar jika  masih bingung. 

Satu kenyataan yang pasti dan disadari oleh masyarakat tentang virus ini adalah bahwa virus ini bisa sembuh sendiri. Orang yang positif belum tentu akan langsung mati. Namun virus ini sangat berbahaya bagi mereka yang rentan, yang sepuh dan yang mempunyai riwayat penyakit kronis.

Ini berarti tidak seperti di film-film zombie yang membuat mereka yang tertular mendadak beringas dan menakutkan. Dan hal inilah yang membuat semuanya merasa saatnya kembali ke normal. Toh ketika kamu positif, cukup dengan isolasi mandiri dan beristirahat dirumah akan sembuh.

Pikiran yang benar sesuai kenyataan. Hanya diperlukan kehati-hatian untuk tidak menyebarkan ke orang lain, terutama mereka yang rentan. Dan karena itu semua harus kembali bekerja, dengan protokol kesehatan tentunya.

Fase adaptasi kebiasaan baru sudah dimulai. Bisnis sudah harus jalan. Sektor transportasi  harus mulai meningkatkan kualitas dan efisiensi layanannya. Otomatisasi seperti satu tiket untuk beberapa alat transportasi sudah harus dimulai. Saat ini para pak Ujang, pedagang sayur sudah tidak pernah lagi merasakan nikmatnya kereta api akibat peraturan barang bawaan penumpang. Mereka  sudah pasti tersingkir. Dan mereka menyerah kalah. Pulang kampung untuk bertani lagi. Ini yang harus ditolong.

pedagang musiman setiap minggu berdagang dipinggir jalan layang Abdulah sapei, foto dokumen pribadi
pedagang musiman setiap minggu berdagang dipinggir jalan layang Abdulah sapei, foto dokumen pribadi

Mareka yang tersisa , para pedagang keliling dengan baju lusuh dan handuk dileher, sekarang ditambah masker yang kadang membuat sulit bernafas. Para pengusaha  kuliner, pakaian dan lain-lain mencoba berdagang lagi. Ojek online yang bergerombol di jalanan berharap orderan. Dan masih banyak lagi. Semua harus dilakukan. Mati dirumah atau mati diajalan.

Kenyataannya yang ditemukan dilapangan justru mendukung keputusan untuk tetap mengutamakan ekonomi. Menurut hasil survey ditemukan 38% pasien positif covid berasal dari komunitas termasuk disini hobi, ibadah, pengajian dan olahraga. 45,2%  rumah sakit, 4,1 dari perkantoran, 5,8 buruh, 6,8 pasar.

Pasien covid-19 DKI jakarta, foto dokumen pribadi
Pasien covid-19 DKI jakarta, foto dokumen pribadi

Ternyata penyumbang positif covid-19  dari usaha (kantor dan pasar) jauh lebih rendah dari gerombolan Komunitas.  Sudah saatnya kebijakan berani dan terfokus diambil.  Hilangkan itu CFD, Corona Free Day. Awasi dan waspadai kerumunan orang di mesjid, perketat aturan shaf dan masker, karena selama ini yang saya temukan masih  banyak  penggunaan masker di tempat ibadah dan pengajian yang  sudah tidak disiplin lagi. Masker di dagu dan dikantongi saja. Semua terlihat percaya diri tanpa masker. Tidak ada yang berani menegur bahkan sang ustad sekalipun.

pedagang musiman dipinggir jalan saat dadasar tampak tidak ada yang memakai masker, gimana mau sehat. Semuaprotokol kesehatan dicuekin, jakarta eamng edun.  foto dokumen pribadi
pedagang musiman dipinggir jalan saat dadasar tampak tidak ada yang memakai masker, gimana mau sehat. Semuaprotokol kesehatan dicuekin, jakarta eamng edun.  foto dokumen pribadi

Covid masih panjang, perut harus terus diisi. Bekerjalah salah satunya cara untuk bertahan hidup. Daripada mati kelaparan dirumah lebih baik berusaha di jalanan,  dan akibatnya kita sudah tidak waspada lagi. Kemarin Sang gubernur Jakarta malah bangga dengan torehan tambahan positif yang menjadi rekor nomor satu se Indonesia. Sudah tidak bisa diharapkan lagi memang orang itu. Kemarin saja saat disuruh bagikan bansos ke warganya malah menyerah,   akhirnya  semua urusan bansos di DKI Jakarta diambil alih oleh pemerintah pusat,   sampai bulan Desember 2020.

Sekarang hanya kita sendiri yang bisa mencegah agar jangan sampai kena virus dengan waspada  dan disiplin. Patuhi protokol kesehatan. Kalau mau bermain petak umpet dengan pemerintah daerah soal pemakaian masker siapkan saja uang yang banyak, karena tidak bakal menang jika lawan Bandar. Maskermu di kepala, maskermu di dagu, ban mu tidak ada pentil, parkirmu di trotoar. Tidak ada alasan, kamu ketangkap.. denda 200ribu. Polisi dan pemda DKI Jakarta tidak akan peduli. The game is on.

The secret of change is to focus all of your energy not on fighting the old, but building the new. (Socrates)

 

SUMBER

PEMROV DKI JAKARTA

KUMPARAN.COM

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun