Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apakah Betul Koperasi Cocok di Indonesia?

14 Juli 2020   23:52 Diperbarui: 14 Juli 2020   23:49 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemarin ada yang bertanya pada saya bagaimana cara mendirikan koperasi?"

"Kenapa?  Buat apa bikin koperasi?" Saya malah balik tanya.

Alasannya buat kumpul dan sekaligus bikin usaha yang menguntungkan semua anggota keluarganya.

Kayaknya kalau untuk itu jangan deh. Karena koperasi itu badan usaha yang harus diberi dana terus agar hidup. Memang bikin koperasi itu mudah, yang susah mengelolanya. 

Saya kasih gambaran singkatnya saja. Koperasi adalah badan usaha yang anggotanya kumpulan orang.  Kamu ngumpulin 20 orang saja sudah bisa membuat koperasi. Tinggal mengadakan rapat pendirian koperasi, yang harus dihadiri oleh pejabat koperasi. Artinya ini adalah resmi. Dan untuk itu harus ada notarisnya juga. 

Jika itu sudah selesai tinggal mengajukan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi secara tertulis kepada menteri koperasi.  Tentunya jalannya tidak akan mulus seperti zaman Bustanul Arifin, yang benar-benar sangat membantu mendorong gerakan koperasi di Indonesia.

Di dalam rapat yang dihadiri pejabat tadi dibuatlah Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang akan menentukan arah dan tujuan dari dibentuknya koperasi ini. 

Disini nanti akan dibuat susunan anggota dan pengurusnya. Kemudian akan dibicarakan modalnya koperasi bagaimana. Modal ini biasanya dalam bentuk Simpanan Pokok, yaitu simpanan yang  dibayarkan satu kali oleh setiap anggota yang masuk menjadi anggota. 

Bisa 100ribu bisa satu juta, terserah keputusan rapat. Kemudian simpanan wajib , yaitu simpanan yang harus disetorkan oleh anggotanya setiap bulan sekali. Kemudian simpanan sukarela, simpanan ini adalah simpanan yang disimpan oleh anggotanya sebagai modal. 

Semua simpanan itu tidak bisa diambil oleh anggotanya kecuali jika mereka keluar dari keanggotaan koperasi. Kemudian jika anggota ada uang dan mau menyimpan di koperasi, maka namanya adalah simpanan sukarela yang bisa diambil oleh anggota kapan saja, tetapi biasanya dengan perjanjian awal. Modelnya bisa seperti deposito atau cuman simpanan biasa.  

Diluar simpanan tadi, ada hibah, hibah sifatnya hadiah sehingga tidak mengikat untuk apanya. Namun hibah tidak dapat diambil siapapun kecuali koperasi bubar. Dan terakhir adalah pinjaman, yang tentunya ada bunganya, pinjaman ini bisa dipinjam dari bank atau pihak lain. 

Ini harus diketahui oleh semua anggota, karena menyangkut pelunasannya nanti.

 Yang jadi pertanyaan buat apa kamu bikin koperasi? 

Contoh kecil adalah koperasi pedagang pasar. Koperasi ini beranggotakan para pedagang di pasar. Para  pedagang Sembilan bahan pokok misalnya mengumpulkan modal untuk  menjadi distributor  produk sembako untuk  para anggotanya di pasar itu.  

Jadi fungsinya seperti hypermarket atau tempat kulakan. Tentunya setiap anggota boleh mengambil telur, terigu, gula untuk dijual dan nanti dibayarnya tempo 10 hari atau dicicil, tergantung laku atau tidaknya dagangan dia. Usaha koperasi seperti ini harusnya  berhasil, karena terlihat mudah dan sangat cocok bagi anggotaya. 

Namun tidak semudah itu, karena setiap orang jika sudah pegang uang bisa muncul keinginan-keingan lain. Misalnya malah jadi ingin beli rumah, beli motor , dan lain-lain. Tetapi jika para pedagang konsisten dan berkomitmen  maka koperasi ini akan maju. Apalagi jika para pengurusnya tegas dan jujur maka putaran uang akan makin lancar sehingga  modal dan keuntungan koperasi akan terkumpul banyak. 

Jika ini terjadi maka dijamin anggotanya akan makmur-makmur karena semua kebutuhan kulakan dia sudah ada yang menyediakan. Dia tinggal jual. 

Selama belum bayar, belum boleh ambil lagi. Dan jika sudah satu tahun maka keuntungan dari putaran uang di koperasi akan dibagikan kepada anggotanya lagi. Keuntungan ini disebut Sisa Hasil Usaha.

Itu adalah contoh koperasi yang pertama berkembang luas di tahun 1990an. Saat ini lebih dikembangkan koperasi simpan pinjam, dimana anggotanya boleh meminjam dana tunai ke koperasi untuk usaha. 

Cara kerjanya seperti bank. Ada yang menyimpan dan ada yang meminjam. Tentunya bunga pinjaman yang biasa disebut jasa lebih besar dari jasa yang simpan. Resiko dari usaha simpan pinjam sangat besar karena menghimpun dana cair masyarakat untuk dipinjamkan ke pada anggotanya.

Resiko gagal bayar dan pengemplang pinjaman sangat besar untuk koperasi jenis ini, ditambah jika terjadi rush para anggotanya yang menarik uang  simpanannya. Jika ini terjadi artinya kiamat bagi koperasi. 

Putaran uang akan hilang. Asset-aset yang ada akan dijual dan digadai, karena permodalan koperasi jarang ada yang besar. para penjamin dan pemberi modal tidak akan mendapatkan apa-apa jika menolong koperasi.

Karena itu kehati-hatian adalah kunci utama dari koperasi. Pedagang adalah mereka yang memutar uang. Kadang untung kadang buntung. Nah disini diperlukan kejelian pengurus koperasi untuk menilai bisa tidaknya sang pedagang mendapatkan kredit pinjaman.

 Masalah terbesar koperasi adalah azas kekeluargaan, setiap pengurus pasti kenal anggotanya. Dan Ada kalanya koperasi bisa bertahan puluhan tahun dan menjadi besar, itu biasanya hanya karena adanya pengurus yang berpandangan jauh kedepan. 

Setiap orang yang mengajukan pinjaman tunai mempunyai kemungkinan macet dan tidak sanggup membayar cicilannya. Karena itu mereka harus punya jaminan.  Agunan biasanya jika  di koperasi namanya. Agunan ini bisa dilelang atau dijual langsung ketika  sang peminjam tidak bisa bayar. 

Bisnis adalah bisnis, namun karena koperasi berazas kekeluargaan maka hal ini biasanya dibicarakan dengan baik-baik di awal sehingga jika ada masalah nantinya akan diselesaikan baik-baik juga.

Setiap badan usaha pasti ada masalah, dan masalah yang akan selalu dijumpai pada koperasi simpan pinjam adalah kredit macet, kredit yang tidak bisa ditagih karena anggota  mengemplang pinjaman atau kabur entah kemana. Dan semua itu akan menjadi tanggung jawab pengurusnya.

Pengurus

Ketua dan pengurus akan dipilih setiap 3 tahun sekali atau lima tahun sekali, tergantung AD/ART koperasi itu. Ibarat pilpres, umur mereka hanya sekian tahun dan boleh dipilih lagi jika sukses memimpin koperasi. Namun sebagus apapun dia, umur dan kematian akan membatasi kepemimpinannya. Dan biasanya setelah muncul pemimpin baru maka kebijaksanaan baru pun akan dibuat.

Pengurus adalah tulang punggung koperasi. Pengurus itu otaknya koperasi. Semua ide dan keputusan koperasi berasal dari pengurus.  Semua rencana kerja dan keputusan akan diajukan dalam   Rapat anggota Tahunan. Koperasi masih kecil biasanya ketua dan pengurus adalah  para idealis, mereka rela  menyerahkan harta, waktu  dan tenaganya agar  koperasinya maju. 

Namun ketika mereka sudah diganti karena tidak dipilih lagi atau lain hal,  maka yang muda dan energik yang muncul. Idenya pasti kemana-mana. Buka cabang disini, buka cabang disana. 

Buka usaha fotocopian, buka kreditan kompor. beli tanah, beli empang dan macam-macam. Dan biasanya anggotanya akan memberikan semua kepercayaan dan wewenang kepada pengurusnya. 

Terserah mau dijadikan apa dan akibatnya uang ,  modal, dan aset koperasi tercecer dimana-mana.  Putaran uang mati karena semua investasi salah dan tergiur keuntungan yang cepat. Aset yang ada akhirnya menjadi gedung tua, dan kolam kosong.

Belum lagi pengempalang kredit yang didiamkan karena ada hubungan saudara atau teman dengan pengurus, akibatnya dana cair kosong. Dan keuangan mulai tersendat-sendat.

Hal seperti ini terjadi di hampir semua koperasi di Indonesia, karena itu koperasi di indonesia sulit berkembang. Bahkan cenderung mati.

Jika kita perhatikan maka biang keroknya adalah justru dari prinsip dasar koperasi itu sendiri.

Prinsip koperasi itu sebagai berikut.

  • Sukarela dan terbuka. Siapa saja boleh masuk dan setiap yang masuk itu sama kedudukannya. Bukan bos, bukan bawahan. Artinya setiap orang boleh menjadi anggota dan boleh keluar sesuai kebutuhannya. Boleh meminjam sebanyak-banyaknya juga boleh menarik uang sesuai yang dia miliki. Prinsip ini membuat rasa memiliki anggotanya rendah. Kalau ada masalah bisa langsung kabur. Padahal dia termasuk yang memilik perusahaan (koperasi) itu.
  • Pengelolaannya demokratis, sehingga semua keputusan koperasi berdasarkan keputusan semua anggota.  Artinya setiap orang di koperasi mempunyai satu suara yang bisa digunakan untuk memilih iya atau tidak. Suara yang akan menentukan siapa calon ketua dan  pengurus koperasi. Jika dia tidak suka dengan ketua dan pengurus koperasi maka dia tinggal menggalang orang untuk menjatuhkan sang pengurus. Bahkan bisa menggalang suara untuk mengeluarkan sang pengurus dari keanggotaan koperasi. Sadis dan ini dimungkinkan jika dia bisa mempengaruhi suara mayoritas, karena dalam demokrasi yang banyak yang menang.
  • Pembagian hasil usaha dilakukan secara adil sesuai besar jasa usaha masing-masing. Artinya keuntungan dari usaha koperasi akan dibagikan sesuai dana yang disimpan atau seberapa besar penjualan atau pinjaman yang diberikan atas nama si anggota. Disini keringat pengurus dan ketuanya akan dikasih bonus sesuai keringatnya saja selama setahun dia memimpin. Jika koperasi menjadi besar dan maju maka pengurus dan ketuanya jangan berharap banyak mendapatkan keuntungan dari usaha membesarkan koperasi. Karena saham mereka sama besarnya dengan saham anggota lainnya. Tidak ada yang namanya saham mayoritas dalam koperasi.
  • Modal dari koperasi diberikan untuk usaha anggotanya. Tentunya dengan dikenakan bunga atau jasa. Artinya setiap anggota punya hak meminjam uang/modal untuk usaha. Yang penting sesuai kriterianya dengan yang telah ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan. Modal koperasi seberapa banyak sih. Makin banyak anggotanya maka makin besar pula modalnya. Akhirnya koperasi membukakan diri untuk menerima misalnya masyarakat di sekitar pasar, atau siapa saja yang punya uang agar menyimpan uangnya di koperasi. Akibatnya koperasi menjadi seperti bank. Resiko rush money dan resiko pinjaman yang tidak terbayar semakin terbuka.
  • Koperasi harus mandiri, tanpa tergantung pihak manapun. Artinya koperasi harus bebas dari siapapun dan tidak bergantung pada siapapun. Sedangkan kenyataannya setiap bisnis pasti akan tergantung pada seseorang yang akan memimpin dan menentukan arah bisnisnya dan biasanya orang ini mempunyai dana dan pengaruh besar. Biasanya juga koperasi akan maju karena orang ini dan ketika beliau sudah tidak ada atau tidak menjabat lagi maka perubahan pun terjadi. Entah makin maju atau makin buruk.

Kesimpulan

Matinya koperasi biasanya  adalah akibat dari investasi yang serampangan, dan juga akibat rush money. Ketika anggotanya yang menyimpan dana yang cukup besar menarik uangnya, maka koperasi akan kolaps. Karena itu pengurus harus super hati-hati jika akan mengelola uang anggotanya.  

Kepercayaan adalah modal utama dalam bisnis, apalagi bisnis duit.

 Azas koperasi adalah kekeluargaan, dan tujuannya untuk memajukan kesejahteraan anggotanya. Namun semuanya akhirnya adalah soal bisnis. Banyak koperasi mati akibat para peminjam tidak mau membayar hutangnya sama sekali. 

Antara yang berhutang dan yang meminjamkan saling kenal bahkan keluarga sehingga malas menagih hutangnya. Bahkan antara anggota dan pengurus saling menjatuhkan agar bisa menjadi ketua koperasi. One man one vote memungkinkan hal itu.

Terus pertanyaannya sekarang, apakah koperasi cocok buat Indonesia? Jika buat kumpul-kumpul rasanya cocok, bisa untuk saling menolong sesama anggotanya, bisa memakmurkan anggotanya. Tapi jika buat usaha rasanya kasihan para pengurus dan pendirinya. Mereka tidak akan mendapatkan penghargaan yang benar-benar layak. 

Lebih baik bikin perusahaan sendiri dan mengembangkan bersama orang yang bisa dipercaya, karena saham kepemilikannya jelas. Maaf ya koperasi, selamat ulang tahun. 

Selamat hari koperasi ke 73.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun