Soda api atau Natrium hidroksida (NaOH) adalah sejenis logam basa kaustik. Titik leburnya 318 derajat Celcius.Â
Sifatnya korosif yang artinya membuat hancur benda lain ketika tersentuh, sehingga sering sekali digunakan untuk melancarkan saluran air yang tersumbat.
Namun perlu diingat soda api hanya untuk menghancurkan lemak dan sampah organik yang kecil seperti sisa makanan. Sebagian besar saluran wastafel tersumbat disebabkan benda-benda yang tidak sengaja terbuang.Â
Jikapun memakai saringan, maka lemak-lemak makanan masih bisa lolos dan menimbun di dasar pipa yang akhirnya dapat menyumbat pipa.
Jika ada sendok ataupun plastic yang masuk ke saluran air kotor, jangan pernah menggunakan soda api. karena akan mubazir. Buang waktu dan tenaga saja. Sampah tidak akan hancur malah bisa-bisa saluran air menjadi mampet. Karena kita biasanya suka coba-coba.
Kalau satu gelas gagal, kenapa tidak dicoba satu ember. Dan ketika percobaan kita gagal akibatnya fatal. Soda air plus air seember malah jadi es batu sepanjang pipa air.Â
Bukan es batu sembarangan, tapi soda air yang membatu, yang jika dipegang akan melukai jari dan tangan kita. Berada di dekatnya saja langsung terasa pedihnya.
Mengapa bisa membatu? Kesalahan saya adalah menggelontorkan soda api terlalu banyak. Satu kilo sudah terlalu banyak, apalagi ini tidak dilarutkan dulu.
Ketika soda api dalam bentuk Kristal, konsentrasinya terlalu jenuh sehingga ketika disiram air maka kristalnya melebur dan mengeras dengan cepat.
Otomatis saluran air mampat total karena larutan soda apinya jadi batu. Akibatnya pipa air kotoran harus dibongkar. Karena kita tidak tahu ujung soda api itu. Kalau sudah begini berarti saatnya diserahkan pada ahlinya.
Memang di toko kimia ada dijual HCL dengan konsentrasi 30% yang bisa menghancurkan soda api yang membatu. Namun kemungkinan pipa paralon meleleh bisa terjadi akibat panas yang ditimbulkan oleh hancurnya soda api.Â