Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makin Banyak Orang Kaya, Makin Sedikit Orang Miskin

17 Oktober 2018   23:28 Diperbarui: 17 Oktober 2018   23:48 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malas untuk belajar lagi, dan menganggap semuanya berjalan seperti biasanya.  Dan terkaget-kaget ketika tetangga sebelah tiba-tiba menjadi orang kaya dan terpandang, padahal dulu pergi sekolah bareng dan saat ulangan nyontek punyanya.

Globalisasi itu sudah menjadi keniscayaan. Dan mereka inilah yang tertinggal. Hidup penuh dengan lagu-lagu lama.

Old black Joe still picking a cotton
the poor stay poor
the rich get rich
that how its goes.. everybody knows.

Mereka ini selalu berfikir yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Walaupun keadaan di rumahnya sudah penuh dengan mobil , motor, kulkas dan segala macam kemewahan yang selalu diimpikan saat kecil. Kekayaan yang mungkin didapatnya dengan memeras keringat siang malam. Alam fikiran memang lebih susah dirubah. Mereka jadi hidup dalam keresahan. Dan menikmati rasa takutnya itu.

Saat ini kita sedang booming.. sedang mudah-mudahnya membeli dan mendapatkan mobil. Dpnya murah. Cicilannya ringan. Apalagi sejak adanya Grabcar dan Go-Car yang memudahkan orang memperoleh mobil. Dan memberikan jalan untuk mencicilnya. Rumah dan tanah semakin mahal, namun semakin dicari. Karena demikian mudahnya memperoleh uang.

Para generasi baru  dan milenial dimudahkan mendapat uang. Mereka mulai menemukan sumber-sumber uang baru. Pohon-pohon uang mereka tanam dimana saja. Jika masa lalu kerja itu nine to five. Senin sampai sabtu. 

Sekarang bahkan sambil tiduran saja uang berdatangan. Mereka jalan-jalan tetapi juga bekerja.  Hidup selalu optimis. Selalu berfikir bahwa esok pasti ada. Besok pasti bisa.  Dan dari merekalah para generasi sebelumnya akan menikmati hidup.

Saya selalu cemburu kepada mereka yang bisa sedemikian mudahnya mendapat puluhan bahkan ratusan juta dalam sehari. Dan itu ada. Tidak instan namun bertahap. Belajar. Jatuh dan bangun. Namun berhasil. Dan itu berkat globalisasi. Pasar bebas.

Pasar bebas adalah suatu system ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi, mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan kepada mekanisme pasar  dan hal ini tidak bisa dihindari. Dengan adanya pasar bebas kualitas dan kuantitas produksi pasti meningkat. Lebih canggih, lebih indah, lebih murah. Lapangan kerja meningkat , jalan-jalan mudah dan makin jauh.

Memang ada dampak negatif dari globalisasi dan pasar bebas ini. Konsumerisme makin gila,  perusakan alam untuk dibangun pabrik ataupun kebun sawit. Namun itu semua tergantung kita dan pemerintah sebagai pembuat kebijaksanaan. Jika managemennya baik maka semua alam dan kekayaan kita bisa digunakan untuk kemakmuran warganya.

Alhamdulillah.. Saat ini pemerintah memberikan bantuan kepada mereka yang merasa tertinggal oleh kemajuan zaman, mereka yang ingin menyerah dan menunggu mati. Entah itu berupa beras 10 kg setiap bulannya, ataupun bantuan operasional sekolah dan sekolah gratis untuk anaknya,  yang  pastinya akan sangat  membantu mewujudkan harapannya , yaitu harapan  anaknya nanti kelak mengangkat derajat hidupnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun