Mohon tunggu...
Arief Budimanw
Arief Budimanw Mohon Tunggu... Konsultan - surveyor

rumah di jakarta..

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menyusuri Ujung Utara Kabupaten Bekasi

27 Juni 2018   00:07 Diperbarui: 27 Juni 2018   15:08 4184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
area pesawahan di pebayuran yang luas (Dokumentasi pribadi)

Oh iya, penamaan daerah Cabangbungin sendiri diambil dari nama pohon beringin yang dulunya tumbuh subur didaerah ini. Cabang bermakna kampung yang berbeda dari Muara Gembong dan Gabus. 

Wilayah ini didirikan oleh jawara Kampung Gabus saat melarikan diri dari kejaran pasukan Belanda di Sukatani. Tepatnya di Kampung bancong atau Benhong. 

Bang Namin namanya, pendekar Kampung Gabus yang ibunya berasal dari Kampung Gabus dan ayahnya seorang ulama asal Banten. Karenanya penduduk disini sangat menghormati ulama, semua informasi yang diterima masyarakat hampir berasal dari ulama dan mesjid sekitar.  

***

Saat ini masih ada yang berpikiran pemerintah jahat karena mengijinkan orang-orang China masuk dan bekerja di Indonesia. Satu kalimat yang saya ingat, "Masa untuk tukang batu saja harus impor dari China. Kami khan bisa juga. Banyak penduduk disini yang menganggur dan bisa bekerja. Masa untuk bangun pabrik saja bawa kuli dari Chna. Nyemen dan angkat batu mah gampang."

Saya berusaha menjelaskan bahwa bukan begitu sebenarnya yang terjadi. Namun mereka tetap ngotot. Apalah saya, cuma pengembara yang tersesat. Yang punya wilayah tetap yang menang.

Jembatan yang berada di Cabangbungin adalah bukti bahwa jembatan benar-benar akan menghidupkan perekonomian suatu daerah. Tinggal tergantung pemerintahnya apakah berniat membangun dan memajukan daerahnya atau tidak.  

Gabus dan Cabang bungin sebagai penghasil timun suri terbesar di Jawa Barat (Dokumentasi pribadi)
Gabus dan Cabang bungin sebagai penghasil timun suri terbesar di Jawa Barat (Dokumentasi pribadi)
Sumber: 1  2  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun