Laaila haillla waallah akbar
Allah akbar wa lilla ilham
....
Biasanya setelah isya hantaran kedua akan datang lagi. Sama seperti hantaran yang pertama, semua dikirim  oleh warga sekitar mesjid. Hanya tidak seramai yang pertama tadi. Hantaran ini hanya dinikmati para remaja dan ustad dan siapa saja yang akan begadang untuk bertakbir sampai pagi, sampai shalat ied dilaksanakan tentunya.  Nonstop.Â
Tanpa kaset  ataupun rekaman  di putar. Semuanya takbir yang berlangsung dari isya sampai pagi adalah murni keluar dari mulut orang.  Gila gak tuh. Tentunya jika manajemen takbir benar semua bisa terjadi. Salah satunya adalah biasanya saat tengah malam tiba , hantaran berikutnya juga akan tiba. Dan aplusan yang takbir pun datang.
****
Besok pagi, setelah dilaksanan shalat ied akan ada acara seperti ini juga.  Namun makanan yang disajikan adalah  nasi kuning. Nasi kuning ini bawa dan dikumpulkan di halaman mesjid oleh warga. Setiap warga dan masyarakat akan datang membawa nasi kuning yang diletakan diatas nampan. Seperti biasa nasi kuning ini berisi nasi kuning dan laukpauk seperti orek tempe, telur rebus, ataupun telur dadar suir-suir, kadang ada  ayam goreng, perkedel, sambal goreng ati, kerupuk dan mi goreng. Tetapi itu semua tergantung selera yang memberI saja. Mau Cuma 2 macam lauknya silakan, mau penuh dan beragam silakan. Semua bebas yang penting ikhlas.
Acara dan kebiasaan lebaran seperti bertukar makanan ini akan mempererat silaturahmi dan persaudaraan diantara penghuni kampung. Karena itu harus dipertahankan.  Semakin makmur warganya semakin nikmat makanannya. Namun tetap nasi kuning lah menu utama lebaran disini, disamping pecel tentunya. Indonesia itu luas dan beragam.  Beruntunglah mereka yang sempat berkeliling dan tahu Indonesia  lebih dalam.