Kita sudah tiba di akhir bulan ramadhan. Â Suasananya sudah berubah. Keceriaan lebaran mulai terlihat setelah berbuka bersama di mesjid desa kami.
Berbeda dengan tempat lain di Indonesia. Di kota madiun ada tradisi mengantarkan makanan dan tukar makanan saat berbuka terakhir. Makanan berbuka ini berisi nasi dan lauk pauk. Namun tidak seperti yang kita bayangkan. Lauk pauknya tidak ada daging sama sekali. Protein yang ada hanya lewat telur bulat matang dan tempe goreng. Sayurannya mi goreng dan tempe orek. Jangan berharap makanan yang mewah dan nikmat untuk iftar terakhir ini.
Ada pencuci mulut seperti pisang dan kue-kue kecil seperti roti dan serabi madiun. Serabi kecil yang ditengahnya ada sejumput nangka matang. Lumayan sebagai pemanis di tengah serabi tanpa rasa yang seret.
Makanan dan hantaran ini dikirimkan oleh warga dan masyarakat sekita mesjid berada. Mereka membawanya memakai keranjang plastic. Dikumpulkan di teras mesjid dan ketika ustad selesai membuka nya dengan sepatah dua patah kata maka kami pun mengambil hantaran yang terkumpul itu dan menikmatinya. Tentunya setelah shalat magrib berjamaah.
Acara iftar bersama ini berakhir setelah mereka merasa kenyang, atau dirasa cukup.
Setelah selesai biasanya ustad akan masuk lagi dan menunggu waktu isya tiba.
Setelah isya tiba dan melakukan shalat isya berjamaah. Maka selanjutnya adalah acara takbiran menyambut hari raya.
Allah akbar
Allah akbar
Allah akbar