Mohon tunggu...
Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Business Analyst

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Drama Biji Salak Satu Babak

12 Mei 2020   23:20 Diperbarui: 12 Mei 2020   23:26 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolak biji salak (Suara.com).

Rini adalah seorang mahasiswi semester 7 asal Bekasi yang berkuliah di Bandung. Namun karena kampus ditutup akibat pandemi virus Corona, Rini memutuskan untuk pulang ke rumahnya di Bekasi sebelum PSBB diberlakukan.

"Supaya bisa lebih nikmatin waktu Ramadan bersama keluarga aja. Tahun lalu kan udah banyak agenda bukber sama teman-teman di kampus," ungkap Rini.

Tetapi lama kelamaan di rumah rupanya bisa membuat Rini bosan juga. Rutinitas harian dengan tugas kampus yang kian menumpuk ditambah suasana di rumah yang itu-itu aja terpaksa harus ia rasakan. Karenanya, hari ini Rini berinisiatif ingin melakukan sesuatu yang berbeda, yakni menyiapkan makanan untuk berbuka.

"Rini pergi ke pasar beli bahan-bahannya ya ma. Nanti mama bantuin Rini masaknya, oke?" tanya Rini kepada ibunya.

"Oke. Memangnya Rini mau bikin apa?" tanya ibunya penasaran.

"Hmm liat nanti saja deh. Kalau nemu bahan yang bagus di pasar nanti Rini beli," ujar Rini singkat.

Rini pun pergi dengan mengendarai motor matic-nya menuju pasar yang cukup dekat dari rumah. Tak lupa ia gunakan masker dan membawa hand sanitizer. Tak sampai 30 menit, Rini sudah pulang ke rumah dengan menenteng kantong belanjaan yang cukup banyak.

Rini kemudian menyerahkan kantong belanja tersebut kepada ibunya. Sontak sang ibu tertawa terbahak-bahak hingga hampir meneteskan air mata.

"Lho, ibu kok ketawa?" tanya Rini polos.

"Rini, kamu itu mau bikin menu bukaan apa?" ujar ibunya.

"Cuman mau bikin kolak sama biji salak kok, ma!" jawab Rini disambar tertawa sang ibu yang kian lantang. "Kok mama ketawa sih? Ini kan Rini bener udah beliin pisang, santan, sama salaknya" ujar Rini heran.

"Rini, kamu kira biji salak itu asalnya dari biji salak betulan ya? Hahahaha" kata sang ibu sambil menahan tawa.

"Lho, memang iya kan? Biji salak direbus yang lama sampai jadi agak lembek dan kenyal?" jawab Rini dengan lagak ingin meyakinkan.

"Hahaha mama tau kamu kuliah Kimia, tapi ngga gitu juga. Biji salak itu bahannya ubi jalar pakai tepung kanji campur gula jawa. Bukan biji salak beneran" ungkap sang ibu sambil melihat muka anaknya yang mulai kemerahan.

"Huh ya sudah, mama aja yang masak deh! Rini ada tugas deadline-nya hari ini," tutur Rini sambil beranjak pergi.

Senyum sang ibu terkembang. "Masih banyak hal yang perlu dipelajari anak gadisku yang satu itu," gumamnya dalam hati. Namun diam-diam beliau bersyukur karena masih berkesempatan memiliki momen Ramadan bersama buah hatinya yang sudah beranjak dewasa itu.

Waktunya membuat kolak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun