Anting ini dipercaya sebagai bagian dari perhiasan emas yang dimiliki oleh Great Peslav dari Bulgaria pada pertengahan abad kesepuluh. Karenanya, museum ini mengajurkan saya menuju ke koleksi berikutnya dari Kerajaan Bizantium.
Koleksi tersebut adalah koin berhiaskan muka kaisar Bizantium Heraklius yang memerintah pada abad 610-641 M. Terlihat pula putranya yang tersemat pada 'salib' di tangga pada bagian belakang koin dengan tulisan latin.
Koin ini rupanya sempat ditiru oleh penguasa Muslim di Afrika Utara hingga diadaptasi menjadi koin dengan desain yang lebih 'islami'. Desain salib diganti dengan satu tiang yang melambangkan tauhid atau keesaan kepada Allah semata.
Berikutnya koleksi-koleksi lain saya telusuri satu persatu. Hingga saya berhasil menemukan artefak solidus ganda yang berasal dari Kaisar Romawi Constantine I yang memerintah pada tahun 306-337 Masehi. Rupanya, artefak tersebut masih saling berhubungan satu sama lain, baik dari segi desain maupun dari segi makna.
Menariknya, museum virtual yang satu ini juga dilengkapi dengan penjelasan berupa audio. Amat mirip dengan versi yang ada di museum nyata. Hal ini tentu memberikan sensasi tersendiri yang unik dan langka.
Sayangnya, tak lama adzan maghrib berkumandang dari masjid rumah saya. Eksplorasi ini terpaksa harus saya sudahi sementara karena gorengan sudah memanggil dengan begitu mesranya. Saya berjanji akan melakukan eksplorasi kembali esok hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H