Disinilah peran penting para Copywriter, Content Writer, dan profesi sejenisnya dibutuhkan. Kemampuan mereka merangkai kata-kata yang impactful di masa pandemi dapat menjadi diskriminan antara satu kafe dengan kafe yang lain.
Menyesuaikan Jam Kerja Pegawai
Secara umum, kafe baru beroperasi ketika matahari sudah meninggi dan tutup ketika hari sudah berganti. Jam kerja seperti ini tentu sangat riskan berdampak pada kesehatan para karyawan yang juga harus meningkatkan kesehatan diri demi terhindar dari COVID-19.
Membuka kafe lebih pagi dapat menjadi opsi yang menarik. Siapa tahu tak sedikit juga para pelaku WFH (Work from Home) yang membutuhkan kopi di pagi hari. Tentu saja mereka bisa membuat kopi di rumah sendiri. Namun bukankah Anda juga bisa menawarkan menu kopi-kopi unggulan yang sempurna dinikmati setiap pagi?
Kafe pun tidak perlu tutup terlalu larut. Jam 9 atau 10 malam sepertinya sudah cukup. Lagipula, beberapa kafe juga harus mengatur shift kerja agar karyawannya tak banyak bertemu. Mereka juga perlu menerapkan social distancing walau harus dimodifikasi demi kepentingan perusahaan.
Memindahkan Rencana Gelaran Event Terbuka ke Dunia Maya
Harus diakui juga bahwa bisnis kafe berkembang subur berkat penyelenggaraan berbagai acara. Misalnya seperti talkshow, konser musik mini, atau bahkan perayaan kecil-kecilan yang rutin digelar oleh perusahaan, organisasi, dan komunitas.
Sayangnya wabah virus Corona memaksa sebagian besar acara tersebut untuk dibatalkan. Kalau pun dipaksa untuk diadakan, pengadaannya harus dalam jumlah peserta yang minim dengan tetap memerhatikan aturan social distancing.
Andai jeli melihat peluang, manajemen kafe bisa memanfaatkan momentum ini untuk bekerja sama dengan para Event Organizer (EO). Kelas-kelas online bisa digelar dengan puluhan atau bahkan ratusan peserta melalui grup-grup instant messaging.
Kafe nantinya dapat berperan sebagai sponsor, misalnya dengan membagikan voucher promosi kepada para peserta. Engagement di media sosial pun dipastikan meningkat, selama EO yang dijadikan mitra dapat merancang acara dengan tepat.
Simpulan
Pada akhirnya, keberhasilan suatu bisnis dalam menghadapi pandemi ini akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan sistem yang berlaku didalamnya. Jangan ragu untuk mengambil langkah yang radikal, asalkan dapat bertanggung jawab atas risiko yang mungkin terjadi.
Pandemi ini pasti akan berakhir. Seberkas cahaya sudah terlihat di ujung terowongan, mulai dari uji klinis vaksin yang kian gencar hingga angka penyembuhan yang pelan tapi pasti juga ikut bertambah.