Mohon tunggu...
Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Business Analyst

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Lari Pagi di Komplek Tetangga, Kenapa Tidak?

16 Februari 2020   06:07 Diperbarui: 16 Februari 2020   09:07 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lari Pagi di Komplek Perumahan. Sumber foto: citramaja.com

Berlari di trek lari semacam Stadion Patriot Bekasi tentu juga memiliki nilai tambah tersendiri. Tetapi bagi kami, berlari di tempat sepi itu memiliki sensasi yang berbeda. Kami bisa fokus menikmati lari tanpa perlu diganggu orang atau musik keras yang kerap menjadi distraksi.

Asumsi saya, para penghuni komplek ini nampaknya lebih menyukai sarana olahraga yang lain. Mungkin saja mereka lebih aktif mengikuti senam atau fitness di gym bukan? Atau malahan, beberapa alat fitness itu sudah mereka miliki di rumah masing-masing.

Ketiga, berlari di komplek tetangga itu murah! Tiket masuknya cukup seperti yang dilakukan oleh kawan saya tadi: senyum kepada satpam. Parkir kendaraan pun bisa diatur di tempat umum seperti masjid atau lapangan. 

Risiko kehilangan di komplek juga relatif rendah selama kendaraan memang terkunci dengan benar.

Bila sudah tuntas berlari, mencari sarapan di sekitar area komplek juga bukan perkara sulit. Harganya tentu saja relatif lebih murah ketimbang harga di pusat keramaian seperti stadion. Betul-betul pilihan yang tepat untuk golongan mahasiswa seperti kami.

Kami percaya kalau rumput tetangga itu selalu lebih hijau. Jadi, apakah Anda berencana untuk mengikuti jejak kami?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun