Mohon tunggu...
Muhammad Arief Ardiansyah
Muhammad Arief Ardiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Business Analyst

Pencerita data dan penggiat komoditi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hening Cipta untuk Li Wenliang, Si Peniup Peluit Virus Corona

7 Februari 2020   17:08 Diperbarui: 8 Februari 2020   08:33 55386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat dari Dept. Kepolisian Wuhan kepada Li Wenliang terkait pemberitaan virus mirip SARS. 

Ketika WHO mengumumkan status PHEIC, Li Wenliang sedang terbaring sebagai pasien di rumah sakit tempat ia bekerja. Kondisinya tak kunjung membaik walau sudah 14 hari lebih ia mengidap sakit.

Dua hari kemudian, tepat tanggal 1 Februari 2020, Li Wenliang divonis positif memiliki n-CoV di dalam tubuhnya. Ia pun terpaksa ikut dikarantina bersama pasien-pasien lainnya di ruang-ruang khusus di Wuhan Central Hospital.

Jumat (7/2/2020), tak sampai seminggu semenjak pertama dikarantina, Li Wenliang pun menghembuskan napas terakhirnya. Li menjadi satu diantara 638 orang yang sudah berpulang semenjak merebaknya wabah virus Corona. Mereka adalah 2% kelompok dari 31.320 orang yang sudah dinyatakan positif mengidap n-CoV di seluruh dunia.

Mourners at a vigil for Dr. Li Wenliang on Friday.Credit...Lam Yik Fei for The New York Times
Mourners at a vigil for Dr. Li Wenliang on Friday.Credit...Lam Yik Fei for The New York Times
Kini, Li Wenliang sudah tiada. Namun kontribusi dan keberaniannya sebagai peniup peluit (whistleblower) kasus n-CoV akan dikenang sepanjang masa. Cerita kepahlawanannya sama persis dengan Carlo Urbani, yang pertama kali mendorong WHO meningkatkan kewaspadaan terhadap SARS.

Tak perlulah kita merundung pemerintah Cina atas kematian Li Wenliang. Penulis pun yakin, kalau Li, akan lebih bahagia jika kita menjadikan kasus kematiannya sebagai pendorong untuk bekerja lebih baik lagi.

Li Wenliang akan lebih bahagia jika kita segera bangkit dan mengerahkan kekuatan bersama untuk menyelamatkan sebanyak-banyaknya nyawa selagi bisa.

Mari mengheningkan cipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun