Mohon tunggu...
Arief Affandy
Arief Affandy Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nonton Film Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Kelas

26 November 2023   13:02 Diperbarui: 26 November 2023   13:08 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hasil penilaian siswa SMK DWIJA BHAKTI 1 JOMBANG

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas bahwa dalam proses pembelajaran harus terdapat suatu aktivitas. Aktivitas yang dilakukan tidak hanya oleh guru, melainkan siswa sebagai peserta didik. Dengan adanya aktivitas oleh siswa di dalam proses pembelajaran maka dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, membuat siswa cenderung berfikir kritis, dan dapat memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran.

Dari pemaparan di atas dapat dirangkum bahwa aktivitas belajar adalah dasar untuk guru (pendidik) dan siswa (peserta didik) untuk mencapai tujuan dan hasil belajar. Dengan adanya aktivitas maka proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Aktivitas dalam proses pembelajaran berpusat kepada siswa sebagai peserta didik.


Jenis-jenis Aktivitas Belajar

Pada proses pembelajaran, aktivitas yang dilakukan siswa tidak hanya mendengar dan mencatat saja. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan siswa. Untuk mengukur dan menilai apakah siswa melakukan aktivitas di dalam proses pembelajaran, 

guru memiliki bebeberapa indikator. Menurut Paul B. Diedrich dikutip oleh Sardiman (2014:101) kegiatan siswa dapat digolongkan sebagai berikut:

  • Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, membaca, memerhatikan gambar demontrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
  • Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.
  • Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
  • Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
  • Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
  • Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model reparasi, bermain, berkebun, beternak.
  • Mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan-hubungan, mengambil keputusan.
  • Emotional   activities,  seperti   misalnya,  menaruh   minat,  merasa   bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Dari uraian aktivitas di atas, menunjukkan bahwa aktivitas dapat dilakukan pada proses pembelajaran yang cukup kompleks. Interaksi-interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran akan menimbulkan pengalaman dan keinginan untuk memahami sesuatu yang baru atau yang belum dipahami atau belum dialami. Belajar aktif adalah suatu usaha untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Belajar aktif ditandai melalui keaktivan siswa secara fisik maupun mental, dimana keaktivan mental merupakan hal yang sangat penting dan utama dalam belajar aktif dibandingkan dengan keaktivan fisik. (M. Yamin, 2007:52)

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar

Untuk menumbuhkan aktivitas dalam proses pembelajaran, Gagne dan Briggs (1979) dikutip dari M. Yamin (2007:83) menjelaskan bahwa terdapat 9 aspek yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka beperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
  • Menjelaskan tujuan instruksional (kemampuan dasar) kepada siswa.
  • Mengingatkan kompetensi prasyarat.
  • Memberikan stimulus (masalah, topik, dan konsep) yang akan dipelajari.
  • Memberikan petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
  • Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
  • Memberikan umpan balik (feedback).
  • Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur.
  • Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.

Mc Keachie dikutip Warsono dan Hariyanto (2013:8) mengemukakan adanya tujuh dimensi implementasi pembelajaran siswa aktif yang meliputi:

  • Partisipasi siswa dalam menentukan tujuan kegiatan pembelajaran,
  • Penekanan kepada aspek afektif dalam pembelajaran.
  • Partisipasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar terutama yang membentuk interaksi antar murid.
  • Penerimaan guru terhadap perbuatan atau sumbangan siswa yang kurang relevan atau karena siswa berbuat kesalahan.
  • Keeratan hubungan kelas sebagai kelompok.
  • Kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk mengambil keputusan yang penting dalam kegiatan sekolah.
  • Jumlah        waktu   yang   digunakan  menangani  masalah   pribadi   siswa,   baik yang berhubungan ataupun tidak berhubungan dengan materi pelajaran.

Berdasarkan dua pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan aktivitas siswa pada proses pembelajaran maka guru harus mampu menarik perhatian dan memotivasi siswa kemudian menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Disamping itu juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil keputusan dan mendorong partisipasi siswa selama proses pembalajaran berlangsung. 

  • Hasil Belajar
  • Pengertian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun