Mohon tunggu...
Arief Affandy
Arief Affandy Mohon Tunggu... Guru - Guru

Nonton Film Budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penelitian Tindakan Kelas

26 November 2023   13:02 Diperbarui: 26 November 2023   13:08 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurangan sesuaian penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan tersebut antara lain adalah kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran yang ditunjukkan melalui partisipasi peserta didik dalam hal menjawab apersepsi yang diberikan oleh guru pada kegiatan awal dinilai masih kurang, kegiatan pemecahan masalah masih didominasi oleh peserta didik tertentu dalam kelompoknya, interaksi peserta didik dengan guru dalam hal bertanya kepada guru masih terbatas, dan masih sedikit peserta didik yang berani dalam mengemukakan pendapat ketika melakukan diskusi kelompok di sela-sela kegiatan pemecahan masalah/soal-soal.

Kekurangan yang masih ada pada siklus I kemudian diperbaiki dengan perencanaan yang lebih matang pada siklus II, seperti memberikan pancingan pertanyaan yang relatif lebih mudah sehingga peserta didik memiliki keberanian untuk menjawab, mewajibkan setiap anggota kelompok untuk menyampaikan pendapatnya yang diharapkan akan membuat setiap peserta didik mejadi lebih aktif dan tidak bergantung pada peserta didik tertentu saja, membimbing peserta didik untuk lebih berani dalam bertanya dengan melakukan pendekatan yang lebih baik, dan membimbing peserta didik agar tercipta suasana diskusi yang melibatkan semua anggota kelompok.

Perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok dalam pemecahan masalah, semakin meningkatnya keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat, bertanya, dan tekun dalam menyelesaikan tugas. Kegiatan presentasi dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok juga berjalan lebih baik dimana peserta didik lebih aktif dalam menjawab dan bertanya.

Semakin baiknya pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II juga memberikan dampak semakin meningkatnya motivasi belajar peserta didik pada siklus II yang tercermin dari semakin meningkatnya aktivitas peserta didik dalam kegiatan diskusi kelompok dalam pemecahan masalah, begitu juga dengan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat, bertanya, dan tekun dalam menyelesaikan tugas juga semakin meningkat.

Kegiatan presentasi dalam menyampaikan hasil diskusi kelompok juga berjalan semakin baik dimana peserta didik semakin aktif dalam menjawab dan bertanya. Adanya peningkatan pada siklus ke II ini, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan 1 dikatakan berhasil. Penelitian ini berakhir pada siklus ketiga karena motivasi belajar peserta didik telah mencapai kriteria keberhasilan seperti yang telah ditetapkan dan telah mencapai ketuntasan.

BAB V

PENUTUP

  • Simpulan

Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilaksanakan di SMK Dwioja Bhakti 1 Jombang pada kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan  dapat disimpulkan penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu :(1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  • Pembelajaran produk kreatif dan kewirausahaan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dirasa dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik siklus I sebesar 75 meningkat menjadi 87,5 pada siklus II.
  • Tingkat ketuntasan belajar yang semula sebesar 75% di siklus I meningkat menjadi 87,5% pada siklus II. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan 1 di SMK Dwija Bhakti Jombang. Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari aspek memperhatikan, bertanya kepada guru, menjawab pertanyaan, berpendapat, kerjasama dalam kelompok, mengerjakan soal, belajar menggunakan sumber, dan presentasi kelompok dari siklus I sampai siklus II sebagian besar aspek mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa mencapai indicator keberhasilan dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 100%
  • Dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning pada kegiatan pembelajaran memberikan dampak positif pada hasil belajar pada mata pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan, dimana dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi dan memotivasi peserta didik untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, berpandangan luas dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan dunia nyata dan juga dapat memberikan bekal kecakapan berfikir secara ilmiah dalam menghadapi pembelajaran abad 21

Daftar Pustaka

  • H. E. Mulyasa, "Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)," Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2010.
  • D. F. Wood, "Problem based learning," Bmj, vol. 326, no. 7384, pp. 328--330, 2003.
  • W. Hung, D. H. Jonassen, and R. Liu, "Problem-based learning," Handb. Res. Educ. Commun. Technol., vol. 3, no. 1, pp. 485--506, 2008.
  • D. Sukidin and D. Suranto, "Manajemen Penelitian Tindakan Kelas," Jakarta Insa. Cendekia, vol. 10, 2002.
  • A. Zainal, "Penelitian tindakan kelas," Bandung: Yrama Widya, 2006.
  • B. Wibawa, "Penelitian Tindakan Kelas," Jakarta: Dirjen Dikdasmen, pp. 2572--2721, 2003.
  • N. Hanifah, Memahami penelitian tindakan kelas: teori dan aplikasinya. UPI Press, 2014.
  • W. Sanjaya, "Penelitian Pendidikan jenis, metode dan prosedur," Jakarta: Kencana, 2013.
  • A. Sapriati and S. Tatminingsih, "Pembelajaran Tentang Sanitasi Untuk Siswa SD di Daerah Banjir."
  • M. P. Rusman, Belajar & Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media, 2017.
  • Rusman, Model-model pembelajaran: Mengembangkan profesionalisme guru. Rajawali Pers/PT Raja Grafindo Persada, 2011.
  • B. Ginting and K. Natalia, "Perbedaan Kemampuan Berpikir Logis Matematis Peserta Didik Yang Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Model Pembelajaran Discovery Learning Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII SMP Swasta Advent Barusjulu," 2020.
  • K. D. S. Udiyani, D. M. S. Mardani, and I. W. Sadyana, "Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual dengan Adobe Flash Berbasis Standar Proses Kurikulum 2013 Revisi untuk Sekolah Dasar Di Bali," J. Pendidik. Bhs. Jepang Undiksha, vol. 6, no. 2, pp. 223-- 234, 2020.
  •  K. Lewin, "Action research and minority problems," J. Soc. Issues, vol. 2, no. 4, pp. 34--46, 1946.

        

LAMPIRAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun