LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Â
Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Best Practice tentang pembelajaran yang inovatif di SMK merupakan best practice berupa lesson learned dari kegiatan PPL PPG Daljab. Laporan ini berbentuk esai maksimal 500 kata dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
- Pilihlah salah satu pembelajaran inovatif yang Anda lakukan selama PPL PPG Daljab yang menurut Anda paling berhasil dalam aspek peningkatan proses dan hasil belajar siswa/i.
- Deskripsikan pembelajaran tersebut dalam bentuk esai dengan salah satu rujukan menggunakan kerangka STAR (situasi-tantangan-aksi-refleksi) yang sesuai dengan kondisi riil di kelas. Sertakan argumentasi Anda bahwa pembelajaran yang dipilih merupakan best practice.
- Format penulisan esai menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan spasi 1.
- Struktur penulisan esai terdiri dari:
- Judul
- Pendahuluan (berisi analisis situasi)
- Pembahasan (berisi tentang implikasi dari situasi yang dianalisis di pendahuluan yang meliputi tantangan, tindakan yang dilakukan dan refleksi)
- Kesimpulan ( berisi tentang rencana tindak lanjut
- Daftar Pustaka
Salah satu referensi Penulisan esai menggunakan prinsip STAR, mencakup hal-hal di bawah ini
Lokasi : Kabupaten Jombang Jawa Timur
Lingkup Pendidikan : SMK DWIJA BHAKTI 1 JOMBANG
Tujuan yang ingin di capai : Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik mampu menjelaskan desain kemasan, fungsi kemasan, dan membuat desain kemasan
Penulis : ARIEF AFFANDY
Tanggal : 11 Oktober 2023 dan 18 Oktober 2023
Situasi
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini Â
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kurangnya konsentrasi siswa saat pembelajaran materi DESAIN KEMASAN merupakan masalah yang serius yang perlu diatasi. Latar belakang masalah ini mungkin melibatkan sejumlah faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa untuk fokus dan memahami materi DESAIN KEMASAN. Berikut beberapa kemungkinan faktor yang menjadi latar belakang masalah tersebut.Â
Praktik ini penting untuk dibagikan karena :
Untuk menunjukkan praktik yang sudah dilaksanakan Berbagi pengalaman dengan orang lain atau bapak ibu guru yang lain terutama yang mengalami permasalahan yang sama. Memotivasi guru lain untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didiknya di sekolah. Sebagai pendidik atau fasilitator pembelajaran, peran dan tanggung jawab Anda dalam praktik ini adalah:
Identifikasi Masalah: Penting bagi seorang pendidik untuk mengidentifikasi masalah kurangnya konsentrasi siswa saat pembelajaran materi desain kemasan. Ini melibatkan pengamatan, evaluasi, dan komunikasi dengan siswa untuk memahami hambatan yang mereka alami.
Pengembangan Solusi: Setelah mengidentifikasi masalah, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan solusi yang efektif. Ini mungkin melibatkan merancang strategi pembelajaran yang lebih menarik, relevan, dan interaktif.
Penerapan Praktik Terbaik: Anda bertanggung jawab untuk menerapkan praktik terbaik dalam pengajaran materi desain kemasan. Ini bisa mencakup penggunaan metode pembelajaran yang berbeda, memanfaatkan teknologi, dan memastikan keterlibatan aktif siswa.
Pengukuran dan Evaluasi: Anda harus mengukur dan mengevaluasi dampak dari praktik yang Anda terapkan. Ini mencakup pemantauan kemajuan siswa, pengumpulan umpan balik dari mereka, dan mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
Pengembangan Kemampuan:Â Sebagai pendidik, Anda memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda dalam hal pendidikan dan pengajaran. Ini termasuk memahami berbagai gaya belajar siswa dan mengeksplorasi pendekatan inovatif dalam pengajaran.
Komunikasi dan Dukungan: Anda harus memastikan komunikasi yang baik dengan siswa dan memberikan dukungan yang diperlukan. Ini termasuk menjaga saluran komunikasi terbuka agar siswa merasa nyaman berbicara tentang tantangan yang mereka hadapi.
Relevansi Materi: Anda perlu memastikan bahwa materi desain kemasan dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari siswa dan memberikan contoh nyata yang membuat mereka merasa terlibat dan relevan. Pemantauan dan Perbaikan Berkelanjutan, Anda harus terus memantau, mengevaluasi, dan memperbaiki praktik Anda seiring waktu. Pembelajaran adalah proses dinamis, dan    Anda  memiliki      tanggung     jawab  untuk  terus meningkatkan kualitas pengajaran.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,
Tantangan untuk mencapai tujuan adalah :
Kurangnya minat awal, beberapa siswa mungkin awalnya tidak tertarik pada materi DESAIN KEMASAN. Tantangan ini melibatkan mengubah persepsi dan meningkatkan minat mereka melalui pendekatan pembelajaran yang menarik. Peralihan dari pembelajaran jarak jauh ke pembelajaran tatap muka berdampak pada pembelajaran disekolah. Peserta didik merasa cenderung cuek terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru karena dirasa membosankan.
- Perbedaan gaya belajar, siswa memiliki gaya belajar yang beragam. Tantangan adalah mengakomodasi gaya belajar yang berbeda dan memberikan pendekatan yang sesuai bagi setiap siswa.
- Tantangan teknis, jika pembelajaran dilakukan secara online, tantangan teknis seperti masalah akses internet, perangkat, atau platform pembelajaran online mungkin timbul. Pengajar perlu mengatasi hambatan teknis ini.
- Butuh waktu dalam mempersiap kan materi dalam bentuk visual audio
- Apabila terjadi kendala pada jaringan akan menghambat proses pembelajaran
- Tanggapan negatif bagi guru di karenakan kegiatan melihat video adalah kegiatan pasif
- Suara audio sedikit menggangu proses pembelajaran di kelas sebelah
**Pihak-pihak yang terlibat dalam mengatasi tantangan ini meliputi:
- Pengajar: Pengajar memiliki peran utama dalam merancang dan memberlakukan pendekatan pembelajaran yang efektif. Mereka bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi yang tepat.
- Siswa: Siswa juga memiliki peran dalam meningkatkan konsentrasi mereka dalam pembelajaran. Mereka perlu terlibat, berkomitmen, dan berusaha untuk memahami materi desain kemasan.
- Sekolah: Sekolah perlu mendukung pengajar dengan memberikan sumber daya yang dibutuhkan, memberikan pelatihan, dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif.
Aksi
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan streategi tersebut
Langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut:
Menggunaan Metode Pembelajaran Interaktif: Menggunakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Ini bisa mencakup diskusi kelompok, studi kasus, ice breaking, dan simulasi. Melibatkan siswa secara langsung dapat membantu meningkatkan konsentrasi
- Â Â Penjelasan materi
Pada tahap ini guru mengajak peserta pendidik mengajak peserta didik untuk menyimak power point dan memahami video tentang materi Desain Kemasan, kemudian diberikan pertanyaan mengenai video tersebut. Di langkah ini peserta didik sudah diajak untuk berpikir kritis. Setelah itu guru akan memberikan penjelasan singkat tentang materi yang dipelajari.
- Pembagian LKPD
Pada tahap ini peserta didik di bagi ke dalam beberapa kelompok heterogen, untuk mengerjakan studi kasus dari guru
- Kerja Sama
Peserta didik diminta berdiskusi di dalam kelompok terkait dengan soal studi kasus tentang Desain Kemasan
- Presentasi
Guru meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan jawabannya dan kelompok lain memberi tanggapan
- Evaluasi
Peserta didik dan pendidik bersama-sama memberikan dan mengevaluasi dari presentasi kelompok tersebut.
Pada diskusi di dalam kelompok untuk mencari jawaban yang di ajukan guru masih ada siswa yang kurang aktif dalam kegiatan diskusi, hal itu disebabkan karna sebagian peserta didik tidak mengerti dengan materinya. sebaiknya saya harus lebih intens lagi dalam membimbing siswa yang belum memahami tugas yang akan dilakukan, agar siswa yang masih pasif dalam kegiatan diskusi dapat berperan aktif dikelompoknya.
Pada kelompok yang menyelesaikan LKPD tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Sebaiknya saya
membimbing kembali peserta didikagar dapat membuat pembagian tugas diskusi sehingga dapat memudahkan mereka menyelesaikan dengan tepat waktu.
Refleksi dan Dampak
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?              Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan    atau
ketidakberhasilan     dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut
1. Dampak dari pemebelajaran dengan menggunakan media berbasis TPACK yang diimplementasikan dalam bentuk aktifitas video, pembelajaran yang ditayangkan dengan bantuan powerpoint dapat membuat peserta didik lebih semangat dan tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan dari hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil peserta didik yang mendapatkan nilai diatas KKM
2. Â Metode Problem Based Learning telah membantu siswa untuk lebih memahami materi Desain Kemasan, seperti Fungsi kemasan, jenis kemasan dan desain kemasan
.Dampak: Peningkatan pemahaman ini akan memberikan manfaat jangka panjang kepada siswa dalam karier mereka, baik sebagai pemilik bisnis atau individu yang berinteraksi dengan Desain Kemasan.
Dalam  proses  pembelajaran  berlangsung,   dengan menggunakan strategi tersebut respon dari lingkungan sekitar yaitu dari peserta didik, teman sejawat dan kepala sekolah memberikan respon positif diantaranya sebagai berikut :
1. Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses pembelajaran, karna mereka dapat terlibat langsung dan kegiatanya menarik.
2. Dampak Keuntungan Metode Problem Based Learning dengan membangun daya kritis peserta didik dihadapkan pada kasus kontekstual.
3. Dari teman sejawat: secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan terarah, peserta didik dapat terlibat aktif dan kegiatannya menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan data yaitu dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas XI SMK DWIJA BHAKTI 1 JOMBANG 21 orang, 21 orang peserta didik sudah tuntas dan memperoleh nilai di atas KKM dengan persentase ketuntasan 100%. Sedangkan yang nilainya tidak mencapai KKM adalah Nol orang peserta didik dengan persentase Nol %. Oleh karena itu, dengan Model pembelajaran Prolem Based Learning menggunakan pemecahan studi kasus akan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan     oleh   penguasaan    guru   terhadap       model pembelajran, media pembelajaran dan langkah langkah pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah dilakukan guru tentunya dapat menjadikan guru lebih   kreatif  dan    inovatif       dalam  memilih      dan mengembangkan model model pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
DOKUMENTASI RENCANA AKSI 1
DOKUMENTASI RENCANA AKSI 2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H