Mohon tunggu...
Acep Arief Hermansyah
Acep Arief Hermansyah Mohon Tunggu... Apoteker - Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Saya merupakan mahasiswas pasca sarjana FKM UI angkatan tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kepemimpinan Strategis dan Berpikir Sistem :

23 Desember 2024   22:13 Diperbarui: 23 Desember 2024   22:13 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepemimpinan Strategis dan Berpikir Sistem : "Pribadi Efektif", Kunci Sukses Transformasi Diri dan Kepemimpinan di Organisasi 

Allah tidak mengubah Nasib suatu kaum, melainkan jika kaum tersebut mengubah dirinya sendiri (QS Ar Rad : 11). Ayat tersebut mengajarkan kepada kami pentingnya usaha dan proses perubahan menjadi pribadi yang lebik baik. Melalui mata kuliah kepemimpinan strategis dan berpikir sistem di FKM UI dengan dosen pengampu Prof. Dr. Ede Surya Darmawan, SKM.,MDM, kami mendapatkan inspirasi dan didorong untuk memahami konsep kepemimpinan strategis dan berpikir sistem dengan tujuan menjadi Effective People dan Great People.

Terdapat  7 Kebiasaan effective people sesuai dengan buku "The 7 Habits Of Highly Effective People" karya Stephen R Covey yaitu be proactive, begin with the end mind, put the first things first, think win win, seek first to understand than to be understood, synergy, sharpen the saw. Sharpen The Saw (asahlah gergaji) yaitu terus belajar dan meningkatkan kompetensi diri. Sejatinya setiap orang terlahir sebagai khalifah/pemimpin minimal untuk diri sendiri, sehingga belajar dan meningkatkan kompetensi menjadi mutlak bagi kami. Tahapan berikutnya adalah  menjadi great people dengan mengajak orang lain dimulai lingkungan terdekat menjadi pribadi yang efektif. Hal ini relevan dengan salah satu peran saya sebagai Duta BPJS Kesehatan dimana saya memiliki indikator penilaian kinerja Creating Future Leader. Artinya ada kesamaan visi antara mata kuliah kepemimpinan strategis dan berpikir sistem dengan instansi tempat saya mengabdi.  

Selanjutnya kami belajar terkait Strategic Leadership dan Learning Organization seusai dengan buku The Fifth Disciplines karya Peter M Senge. Terdapat 5 disiplin ilmu yang dapat diimplementasikan untuk mencapai learning organization yaitu Personal Mastery, Mental Model, Shared Vision, Team Learning, dan System Thinking. Kelima disipline ilmu tersebut tidak bisa dipisahkan, namun menjadi saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan. Ditemukan kendala dan tangantan dalam implementasi 5 disiplin ilmu ini, salah satunya adalah I Am My Position yaitu suatu kondisi dalam sebuah organisasi/instansi dimana seseorang hanya fokus pada tugas-tugas harian tanpa mempertimbangkan tujuan lebih besar dari organisasi, maka mereka memiliki sedikit rasa bertanggung jawab atas hasil akhir yang diproduksi saat semua posisi interaksi bersama-sama.

Menjawab tantangan diatas, peran leader atau pimpinan unit kerja menjadi kunci keberhasilan menerapkan disiplin ilmu tersebut. Beberapa gaya kepemimpinan seperti Leadership by influence, Transformational Leadership, Servant Leadership, dan Mentorship Leadership dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di organisasi. Artinya gaya kepemimpinan dapat disesuaikan.  

Selain itu, untuk menjawab tantangan/hambatan di organisasi dapat berpedoman pada Theory Of Constraints yaitu pendekatan yang menekankan pada pentingnya melalui identifikasi kendala sistem atau hambatan utama yang membatasi kinerja sistem secara keseluruhan. (Eliyahu M Goldrat)

Simulasi dilakukan dalam Aircraft Industries dengan hasil sebagai berikut:    

Berdasarkan grafik diatas, tren penjualan dan pendapatan meningkat dengan capaian tertinggi pada Fase 4. Berikut ini penjelasan setiap fase pada implementasi theory of constraints aircraft industries. 

Fase 1     : Business As Ussual (BAU) dengan hasil yang belum optimal dalam hal penjualan maupun pendapatan bahkan terdapat 1 kelompok dengan nilai minus.

Fase 2     : Tidak ada bisnis proses yang diubah pada fase 2 ini, namun pemimpin memberikan instruksi agar bekerja lebih cepat. Pada fase ini terjadi peningkatan kecepatan proses produksi sehingga penjualan dan pendapatan meningkat namun belum signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun