Nadiem Makarim, mantan bos Gojek, di dapuk jadi menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Wow, ! Menteri yang kata nya, Â satu -satu nya dari kaum Milenial ini, sudah menikah. Istri nya, Franka Franklin, jebolan sekolah desainer di Belanda. Wow,! lagi. Â Mendikbud ini lulusan Harvard, perguruan tinggi yang sangat di hormati. Berangkat dari ke prihatinannya, melihat tukang ojek yang berkeliaran tak terorganisir, Nadiem mengubah profesi yang tadi nya dianggap sebelah mata, menjadi kebanggan Indonesia. Rasa Empati seorang Nadiem, telah mengubah drastis wajah bangsa. Dengan Gojek nya.
Sekarang beliau menjadi Menteri pendidikan. Kita berharap akan terjadi terobosan besar di bidang tehnologi dunia  pendidikan, dengan beliau sebagai menteri nya. Setelah ada Ruang Guru, aplikasi yang diminati banyak pelajar, nanti nya mungkin ada juga Ruang Dosen, Ruang Dokter, Ruang Bidan, Ruang Wira Usaha, Ruang Interprenaur. Dan banyak" Ruang" lain nya lagi.
Selain Gojek, Gofood, Gopay, Gosend, nanti nya akan muncul aplikasi  Gobank, Gomall, Goshop, Gostudy, Goholiday, Gobis, Gokai, Gokapal, Goumrah, Gohaji, Gotravel, dan yang paling sangat penting ,Gomakmur.Â
Gomakmur: Â adalah aplikasi yang disiapkan untuk siapa saja yang mau berinfaq,sadaqoh, membantu anak tidak mampu untuk tetap bersekolah, membantu orang miskin, agar tidak sengsara. Membantu orang sakit yang tak punya biaya buat berobat nya, karena ga sanggup nyicil BPJS nya. Membantu orang miskin yang rumah nya hampir roboh. Membantu anak yatim dan terlantar agar bisa melanjutkan hidup mereka. Dan banyak lagi yang membutuh kan nya.
Gomakmur juga sebagai wadah, menampung dana orang yang mau ber amal dengan ikhlas, tanpa selfie, dan sorotan kamera.
Gomakmur adalah aplikasi dari kita, oleh kita dan untuk kita ( kok, mirip kayak  slogan lama ya? Dari rakyat, Oleh rakyat, Untuk siapa?)maaf, lupa!
Sudah hampir 75 tahun kita merdeka. Tarik  ulur dunia pendidikan tak banyak berubah. Kita masih terikat dengan pola pendidikan lama. Kita melahirkan generasi yang mencari kerja, bukan generasi yang menciptakan lapangan kerja. Kita menciptakan generasi dengan mental gamang, bukan generasi dengan mental seperti Nadiem.
Ke depan harus dirancang dunia pendidikan yang melahirkan generasi mencipta, generasi penemu, generasi pendobrak, generasi yang mau berfikir besar, generasi yang bukan cuma senang main video game, tapi juga berfikir, bagaimana membuat video game. Generasi yang ber keinginan mengubah nasib dan mengubah hidup, sekelas Atta Halilintar, dari You tuber, dan Raffi Ahmad, di dunia entertainment.
Di Internet, saya lihat ada iklan Drone, yang bisa dilipat, dimasukkan saku belakang celana, dan harga nya, ga sampai satu setengah juta rupiah.
Handphone kita sekarang rata -rata buatan China, yang canggih, dengan fitur komplit, harga murah meriah. Begitu pula banyak perangkat lain nya, yang ada dirumah tangga kita, tertulis , Made In China, bahkan jarum jahit, sampai sandal jepit? Pertanyaan nya, : kapan merk itu di ganti dengan : Made In Indonesia? Â